GridHot.ID - Akhirnya terjawab sudah teka-teki menghilangnya Didi Hartanto (45), warga Kompleks Bumi Citra Indah, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.Menghilangnya Didi sebelumnya sudah dilaporkan oleh pihak keluarga ke polisi sejak Sabtu (30/3/2024) lalu.Pihak keluarga curiga karena korban sudah tidak bisa dihubungi sejak akhir Maret lalu.Seperti dilansir dari TribunJogja, polisi yang mendapatkan laporan dari keluarga korban akhirnya melakukan penyelidikan intensif.Hasilnya, polisi akhirnya menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia.Sebelum ditemukan, korban telah dinyatakan hilang pada 30 Maret 2024 lalu dan baru ditemukan Senin (14/4/2024) kemarin.Pihak keluarga yang mulanya bingung mencari korban berada di mana mendapatkan titik terang setelah berkunjung ke rumah korban.Rumah korban yang terkunci terpaksa dibuka menggunakan kunci duplikat.Saat itu, kondisi rumah tak berantakan dan cukup rapi.Namun, posisi ranjang yang berubah jadi kecurigaan keluarga korban."Pada 30 Maret saya lapor ke polisi tapi saat dicek lokasi (kejadian) bersih, kemudian saya lapor lagi karena ada kecurigaan," ujar sepupu korban, Agus Wardoyo (57), dikutip dari TribunJabar.id.Baca Juga: Mayat Didi Hartanto Dicor di dalam Rumah di Bandung Barat, Kondisi Kuburan Rapi Tak Berbekas, Pelaku Pembunuhan Tertangkap!
Lapisan paling atas ranjang yang sudah tak ada juga membuat kecurigaan Agus makin menguat hingga akhirnya kembali melaporkan temuannya tersebut ke pihak kepolisian."Laporan pertama kan orang hilang, laporan keduanya laporan temuan baru itu yaitu dugaan ada tindak pidana kekerasan apalagi ada barang yang hilang," katanya.Motor milik korban, disebut oleh Agus juga tak berada di rumah alias hilang.Temuan-temuan tersebut ternyata menjadi penguat dari penyelidikan untuk mencari keberadaan Didi.Hingga akhirnya, kecurigaan keluarga korban terjawab, korban ternyata dibunuh dan dikubur di dalam rumahnya sendiri."Bahkan ditempat itu (titik penemuan jasad korban) kita pakai untuk pengajian (spritual), persis di bawahnya itu korban dikubur," ucap Agus.Pelaku DitangkapKapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono menuturkan, setelah proses panjang penyelidikan, ternyata korban terakhir kali berkontak dengan Ijal, seorang tukang kebun."Kami berhasil mengamankan seorang pria berinisial I yang diduga sebagai pelaku (pembunuhan terhadap Didi)," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (16/4/2024).Dikutip Tribunnews dari TribunJabar.id, Ijal juga mengakui perbuatannya setelah ditangkap polisi.Aldi menuturkan, Ijal membunuh korban pada 24 Maret 2024 lalu.Baca Juga: 6 Tahun Sembunyikan Pembunuhan Istrinya, Suami di Makassar Paksa Anak Berbohong, Berkilah Korban Kabur dengan Pria Lain
Ijal mengaku sempat melakukan penganiayaan terhadap korban hingga meninggal dunia."Kemudian korban dikubur di rumahnya di belakang dan ditutup keramik (dicor)," kata Aldi.Pelaku mengubur korban di rumahnya untuk menghilangkan jejak."Kuburannya sangat rapih sekali, jadi setelah korban ini meninggal dunia, pelaku langsung menguburnya," ucapnya.Aldi menuturkan, pelaku cukup rapi saat mengubur dan mengecor tubuh korban hingga pihak keluarga awalnya tidak menaruh kecurigaan."Saat itu rumah dalam kondisi rapih dan bersih, tidak ada tanda-tanda korban dikubur di rumah ini," kata Aldi.Motif PembunuhanDireskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan menuturkan, Ijal yang kini sudah jadi tersangka melakukan pembunuhan lantaran korban tak kunjung membayar upah selama dua hari kerja."Jadi tersangka menagih uang kerja selama dua hari sebesar Rp 300 ribu. Setelah melakukan pembunuhan, tersangka mengambil barang berharga korban," ujar Surawan, dikutip dari TribunJabar.id.Dua unit sepeda motor, handphone dan sertipikat rumah disikat oleh tersangka."Tapi untuk motifnya masih kita dalami lebih lanjut," kata Surawan.Baca Juga: Keluarga Sempat Cari Didi Hartanto Pakai Jalur Spiritual, Tak Sadar Pernah Gelar Pengajian di Atas Jasad Korban Dicor
Sementara Kapolres Cimahi, AKBP Aldi menambahkan, Ijal membunuh korban dan dikubur lalu ditutup keramik karena sakit hati."Untuk motif kasus ini masih kita dalami dan melakukan pemeriksaan lebih intens,""Katanya sakit hati, cuma sakit hatinya kenapa, nanti akan kita dalami lagi," ucap Aldi.(*)