Sigit menyebut, ada indikasi para pelaku mabuk-mabukan sebelum membunuh korban.
"Jadi hasil pemeriksaan, pelaku ini sering mabuk-mabukan. Indikasi (sebelum membunuh) dia menenggak minuman (beralkohol)," tegasnya.
Sementara itu, R mengaku dirinya dijanjikan uang Rp2 juta oleh D jika mau membantu pelaku utama itu melarikan diri.
Namun, R ternyata hanya diberi uang Rp100 ribu.
"Jadi pertamanya saya diminta untuk mencari lokasi tempat yang sepi, dan membantu melarikan diri oleh pelaku utama dengan embel-embel uang Rp2 Juta tetapi baru diberikan Rp100 ribu," kata R, Senin (22/4/2024).
Lebih lanjut, R mengaku tidak saling kenal dengan korban Serlina. Ia hanya kenal dengan pelaku utama.
Sebagaimana yang telah diberitakan, Serlina ditemukan tewas di parit di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (14/4/2024) lalu.
Warga Jumapolo, Karanganyar, Jawa Tengah ini ditemukan tewas terbungkus plastik. Ia diduga tewas lima hari sebelumnya.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, menyatakan korban hilang sejak malam takbiran atau Selasa (9/4/2024).
Berdasarkan hasil autopsi, korban tewas karena tercekik hingga kehabisan napas.
"Memungkinkan korban dibekap ataupun dicekik dengan jeratan sabuk perguruan beladiri silat," ungkapnya, Kamis (17/4/2024), dikutip dari TribunSolo.com.
Ditemukan juga luka memar di jasad korban diduga akibat kekerasan.
"Ada trauma pada dagu dan luka memar itu satu, yang ke dua ada trauma pundak sebelah kanan dan luka memar, yang ke tiga ada trauma pada leher depan belakang dan jeratan yang memungkinkan korban meninggal," bebernya.
(*)
Source | : | TribunSolo.com,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar