Dalam acara tersebut, Tutut Soeharto mendapatkan sebuah penghargaan dari pasangan Wismoyo Arismunandar dengan Bu Datiet.
Penghargaan yang dimaksud adalah berupa roncean bunga melati yang dikalungkan ke leher Tutut Soeharto.
"Bunga melati itu kesukaan Ibu (Ibu Tien). Beliau berdua (Om Moyo dan Ibu Datiet) berterima kasih, karena dulu saya yang "nyomblangin" (mendekatkan) beliau berdua," tulis Tutut Soeharto.
"Waktu itu saya sampaikan ke Om Moyo kalau sedang ditunggu Bu Tiek di suatu tempat. Begitu pula saya sampaikan ke Bu Tiek, saya sampaikan kalau ditunggu Om Moyo di suatu tempat. Jadi dua-duanya merasa ditunggu… Sampai akhirnya menikah.
Setelah menikah beliau berdua saling meledek. Bu Tiek menyampaikan kalau dulu kan Om Moyo yang meminta bertemu di suatu tempat. Sebaliknya, Om Moyo juga menyampaikan, Bu Tiek yang meminta Om Moyo menemui Bu Tiek di suatu tempat.
Akhirnya beliau berdua tau kalau saya “bohongi”. Saya dipanggil. “Ternyata ya.. kamu yang menjebak Om dan Bu Tiek”, kata beliau berdua.
Saya tertawa sambil bicara, “Tapi cinta kan… seneng kan…”. Terus saya pergi.
Dalam sambutannya di HUT Pernikahan Emas itu, Bu Tiek menyampaikan terima kasih kepada saya, karena ternyata pilihan saya tepat sehingga pernikahannya bisa bertahan 50 tahun," urai Tutut.
Kini Datiet telah ditinggal Wismoyo untuk selama-lamanya.
Wismoyo Arismunandar meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Kamis (28/1/2021), pukul 04.29 WIB.
Jenazah Wismoyo dikebumikan di Giribangun, Solo, Jawa Tengah.
(*)