GridHot.ID - Brigadir Ridhal Ali Tomi anggota Satlantas Polresta Manado baru-baru ini ditemukan tewas pada Kamis (25/4/2024).
Korban tewas dengan luka tembak di kepala, berada di kursi sopir mobil Toyota Alphard B 1544 QH yang disebut berada di rumah kerabatnya, di kawasan Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Seperti dilansir dari Tribunnews, polisi juga menemukan senjata api jenis HS berkaliber 9 milimeter milik Brigadir Ridhal di dalam mobil.
Lantaran luka di kepala tersebut, Brigadir Ridhal disimpulkan meninggal dunia karena bunuh diri menggunakan pistol.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, saat ditemukan tewas itu, Brigadir Ridhal tengah menjalani masa cuti.
Karena sosoknya yang terkesan tak macam-macam membuat tetangga yang tinggal dekat dari rumah nomor 20 itu teramat kaget dengan kabar yang menimpa Ridhal.
Warga sekitar, Imam Samsudin (42), mengaku sering berbincang-bincang dengan Ridhal.
"Berbaur dengan warga, dia juga sering tuh berderma bagi-bagi ke anak-anak enggak mampu," ujarnya pada Sabtu (27/4/2024).
Hari Selasa (23/4/2024) silam, menjadi hari terakhir Imam berjumpa dengan Brigadir Ridhal.
Kala itu, Ridhal sempat melambaikan tangan ke arahnya dan mengucapkan salam dari mobil saat keluar gerbang rumah nomor 20.
"Selasa, belum lama kemarin pas keluar gerbang dia buka jendela mobil lalu ngucapin salam dan melambaikan tangan," ceritanya.
Kendati beberapa kali berbincang dengannya, Ridhal tak pernah bercerita soal masalah yang tengah menimpanya.
Ia juga tak pernah bercerita soal kegiatannya di rumah nomor 20.
"Saya tahu dia polisi di Manado. Nah, pemilik rumah itu katanya pengusaha tambang. Pemilik rumah kurang lebih dua tahun tinggal di sini. Dulu ini rumah almarhum Pak Menteri Fahmi Idris," tambahnya.
CCTV rekam detik-detik bunuh diri
Brigadir Ridhal Ali Tomi tewas setelah bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard yang terparkir di halaman rumah warga Nomor 20, RT 005 RW 005, di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Peristiwa itu terekam CCTV yang sekaligus menjadi bukti bahwa Brigadir Ridhal bukan korban pembunuhan.
Dalam rekaman CCTV, saat waktu menunjukkan pukul 16.24 lewat lima detik, mobil Alphard masih terparkir dengan posisi ban depan miring ke kanan dan lampu rem belakang menyala.
Sementara itu, situasi di sekitarnya tampak sepi. Terlihat satu mobil berwarna putih yang terparkir di garasi rumah warga.
Pada pukul 16.24 lewat 37 detik waktu CCTV, terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari dalam mobil Alphard.
Tak lama kemudian, Alphard tersebut berbelok arah ke kanan dan menabrak mobil putih di garasi rumah warga.
Setelah itu, datang seseorang untuk melihat situasi. Namun, ia tampak terkejut saat mengecek ke mobil Alphard.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri Karena Masalah Ini, Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Begini Penjelasan Polisi
Beberapa orang lalu silih berganti datang ke lokasi. Mereka terlihat panik dan berlarian.
Salah satu barang bukti yang ditemukan di dalam mobil Alphard adalah senjata api jenis HS kaliber 9 milimeter.
Senjata itulah yang digunakan Brigadir Ridhal untuk mengakhiri hidupnya.
"Kami menemukan beberapa barang bukti di dalam mobil tersebut berupa satu pucuk senjata api jenis HS dengan kaliber 9 milimeter," kata Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024).
Selain senjata api, polisi juga menemukan kartu identitas korban.
"Dan juga kami menemukan identitas korban inisial RA adalah salah satu petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Manado," ujar Kasat Reskrim.
Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan CCTV yang merekam peristiwa dugaan bunuh diri tersebut.
"Dari keterangan saksi dan juga barang bukti serta digital forensik yang kami dapatkan, kami bisa menyimpulkan bahwa dugaan sementara yang bersangkutan melakukan bunuh diri," ujar Bintoro.
Kematian mencurigakan
Namun penyebab Ridhal mengakhiri hidupnya masih menjadi misteri.
Untuk mengetahui motif bunuh diri itu, polisi akan memeriksa handphone (HP) milik anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi.
"Untuk motif dia bunuh diri masalah pribadi. Itu masih kita dalami kepada istri, kerabat, dan keluarga. Nah kita akan buka nanti isi HP yang bersangkutan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Adr Rahmat Idnal, Sabtu (27/4/2024).
Polisi telah memeriksa 18 saksi terkait kasus tewasnya Brigadir Ridhal.
"Saya clear-kan itu bukan pembunuhan, itu bunuh diri. Kita sudah olah TKP, kita periksa rekaman CCTV-nya, sudah beberapa saksi, sudah sekitar 18 saksi diperiksa di TKP," ujar dia.
(*)