Turmuzi menjelaskan, saat akan menurunkan semua drone bawah laut sempat terjadi hang atau tidak bisa dioperasikan.
Padahal sejatinya drone bawah laut yang dipakai adalah yang terbaru digunakan untuk mencari Dokter Wisnu.
"Jadi ceritanya kemarin drone itu hang semua alat-alat kami. Tidak bisa dioperasikan padahal yang terbaru dikeluarkan kemarin.
"Maksudnya kita awal-awal tidak masuk akal bisa rusak karena alat ini baru. Artinya setelah kedua kali baru bisa ditemukan," imbuh Turmuzi.
Pihaknya kemudian kembali ke pinggir pantai dan memperbaiki baru kemudian bisa kembali dioperasikan.
Pihaknya juga sebelum berangkat juga melakukan doa bersama agar apa yang diniatkan bisa berhasil. Tapi sayangnya sampai selesai belum membuahkan hasil.
4. Faktor Psikologis
Turmuzi menjelaskan, saat melakukan pencarian lewat drone bawah laut dan kemudian melakukan penyelaman, tim penyelam mengakui suasana kebatinan terasa berbeda.
"Jadi memang kawan-kawan penyelam bilang, jujur saja hawanya beda komandan mereka bilang. Artinya tidak seperti biasanya kita melakukan penyelaman di tempat-tempat lain pencarian korban.
"Kemarin itu kok tidak seperti biasanya. Kalau kita bilang itu hawa mistis itu mungkin bisa jadi. Namanya juga di laut kan. Kemungkinan-kemungkinan itu juga ada," beber Turmuzi.
5. Pencarian Terus Dilanjutkan