Ketika menyadari rem blong, Sadira langsung memberitahukannya pada kenek dan TL.
"Saya bilang, 'pak ini rem angin nih blong'," kata Sadira.
Sumantri dan kenek lantas panik.
"Waduh gimana nih ? pak tolong pak', dia bilang," katanya.
Namun begitu Sadira justru tak bisa mengambil langkah pasti menyelamatkan penumpang bus.
"'Yah gimana gitu'," kata Sadira menjawab pertanyaan Sumantri.
Sadira mengatakan kenek dan Sumantri kemudian histeris karena panik.
"Reaksi dia (kenek dan TL) hanya bisa menjerit, antisiapasi hanya sopir yang bisa mengendalikan," katanya.
Sadira mengatakan mengambil keputusan untuk membanting setir ke arah kanan.
"Kalau saya terusin jalan bernikun-nikun, otomatis habis mobil di depan beberapa puluh. Lebih baik saya ambil ke kanan. ternyata menghindari motor di samping, motor sebelah kanan ada," katanya.
Setelah menabrak motor, Sadira mengaku tak ingat lagi kecelakaan maut SMK Lingga Kencana.