"Mendapati kejadian tersebut pengurus pesantren, kemudian bergegas membawa korban ke RS Bentang Pambelum untuk dilakukan pertolongan medis," jelas Budi.
Walau sempat menerima perawatan medis nyawa ustazah malang tersebut tak tertolong.
"Korban kemudian dibawa ke RSUD Dorys Silvanus untuk dilakukan visum et repertum dan hasilnya korban tewas karena pendarahan hebat," kata Budi.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, pelaku melakukan tindakan tersebut karena kesurupan. Pelaku mengaku tak sadar telah melakukan kekerasan hingga membuat gurunya tewas.
Tanggapan MUI Palangkaraya
Kasus pembunuhan seorang ustazah pesantren di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (14/5/2024) mendapat sorotan dari sejumlah pihak.
Termasuk dari Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Palangkaraya, Zainal Ariffin.
Dirinya pun mengaku, mengetahui peristiwa tersebut usai penemuan mayat seorang ustazah diduga karena dibunuh santri pesantren tersebut.
"Iya benar bahwa di salah satu Ponpes di Palangkaraya ada kasus tragis tersebut," ujar Zainal Ariffin, Rabu (15/5/2024).
Namun dirinya mengaku, tidak bisa membeberkan lebih jauh terkait kajadian tersebut dikarenakan belum mengetahui lebih jelas terkait motif pembunuhan tersebut.
"Saya masih belum mendengar jelas terkait kasus tersebut, jadi belum bisa memberi tanggapan, insyaallah nanti kalo sudah jelas baru bisa beri tanggapan," tutur Zainal Ariffin.