Mereka bergentayangan di ladang tempat mereka dulu bekerja, mencari ketenangan yang tak kunjung datang.
Bagi masyarakat Karo, terutama di daerah pedesaan, kepercayaan terhadap Begu Juma masih kuat.
Cerita-cerita tentang Begu Juma sering diceritakan untuk menakut-nakuti anak-anak dan menjadi pengingat untuk selalu berhati-hati saat berada di ladang pada malam hari.
Namun, di era modern, keberadaan Begu Juma dapat diinterpretasikan dengan berbagai sudut pandang.
Bagi sebagian orang, Begu Juma hanyalah cerita rakyat untuk menghibur dan melestarikan budaya.
Namun, bagi sebagian lainnya, Begu Juma adalah manifestasi dari rasa takut dan sugesti manusia.
Rasa takut dan sugesti yang kuat dapat membuat orang-orang percaya bahwa mereka melihat atau mengalami sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Terlepas dari persepsi yang berbeda, kisah Begu Juma tetap menjadi bagian menarik dari cerita rakyat Karo.
Keberadaannya, entah benar atau hanya mitos, menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menjaga keseimbangan alam dan hidup selaras dengan lingkungan.
(*)