Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, Mbah Hardjo adalah warga Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Ia lahir pada 2 Juli 1914. Artinya, tahun ini Mbah Hardjo menginjak usia 110 tahun.
Mbah Hardjo juga adalah seorang veteran sipil.
Meskipun usianya lebih dari satu abad, Mbah Hardjo masih memiliki kondisi fisik yang sehat.
Bahkan, saat tiba di Madinah, Mbah Hardjo berjalan dengan kedua kakinya tanpa alat bantu.
Namun, petugas meminta Mbah Hardjo untuk duduk di kursi roda agar tidak kelelahan.
"Alhamdulillah saya juga sehat, kaki saya juga tidak sakit ini," jawab Mbah Hardjo saat berbincang dengan tim MCH PPIH Arab Saudi Daker Bandara.
Selama menjalankan ibadah haji nantinya, Mbah Hardjo didampingi oleh anaknya Sirmad, menantu, dan besannya.
anak Mbah Hardjo, Sirmad mengatakan, ayahnya itu memiliki kebiasaan baik yang selalu dilakukan setiap harinya.
Salah satu kebiasaan baik orang tuanya adalah bersabar dan tidak gampang marah. Mbah Hardjo juga kerap bersilaturahmi dan baik kepada tetangga.
Kakek 7 cucu itu juga sering salat malam. Tidak hanya itu, Mbah Hardjo juga rajin puasa Senin-Kamis hingga ziarah ke makam sanak saudara.