Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Keluarga FX Ong Ditemukan Tewas Tertembak, Abu Jenazah Mereka Ditabur di Sungai Musi

None - Minggu, 28 Oktober 2018 | 12:58
Prosesi kremasi keluarga FX Ong
KOMPAS.com/ Aji YK Putra

Prosesi kremasi keluarga FX Ong

Gridhot.id -Warga Komplek Villa Kebon Sirih, Kelurahan Bukit Sangkal, Kalidoni Palembang, mendadak heboh lantaran anggota keluarga FX Ong ditemukan meninggal dunia dengan kondisi luka tembak di kepala pada Rabu (24/10/2018) pagi.

FX Ong dan istrinya bernama Margareth Yentin Liana (43), ditemukan tewas tertembak di kamarnya yang berada di lantai dua. Sementara, kedua anak FX Ong, Rafael Fransiskus (18) dan Kathylin (12), juga ditemukan tewas bersimbah darah di kamar masing-masing di lantai bawah rumah.

Abu jenazah keluarga FX Ong dikabarkan ditabur di sungai Musi, Palembang.

Baca Juga : Kematian Choky dan Snowy, 2 Anjing Peliharaan Keluarga FX Ong Sempat Buat Polisi Kebingungan

Abu Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) yang bunuh diri setelah membunuh istri beserta dua anaknya, ditaburkan di sekitar Pulau Kemaro, perairan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.

Abu tersebut ditabur pihak keluarga mereka pada Sabtu (27/10/2018).

FX Ong dan istrinya Margareth Yentin Lian (43) serta kedua anak mereka, Rafael Fransiskus (18) dan Kathlyn Fransiskus (11), sebelumnya menjalani prosesi kremasi di Krematorium Sampurna TPU Talang Kerikil, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (26/10/2018).

Salah satu keluarga FX Ong yang hadir di sana mengatakan, setelah abu adik dan keponakannya tersebut diambil, selanjutnya akan dibawa untuk ditabur di Sungai Musi dekat Pulau Kemaro.

“Rencananya memang akan ditabur di sana besok,” kata kerabat FX Ong itu.

Proses kremasi dilakukan dua tahap.

Baca Juga : FX Ong Bunuh Istri dan Anak-anaknya, Lihat Cantiknya Sang Istri

Pertama FX Ong lebih dulu dibakar bersama putranya, Rafael.

Setelah itu baru Margareth dan putri mereka, Kathlyn.

Para keluarga pun tampak hadir mengikuti acara prosesi kremasi tersebut.

Tangis keluarga pun pecah saat satu per satu jasad keluarga FX Ong dimasukan ke oven.

"Kremasi ini berlangsung selama empat sampai lima jam. Empat jasad keluarga ini dibagi dua sesi, yakni pagi dan sore. Setelah dikremasi, baru kemudian pendinginan. Abu bisa diambil pihak keluarga besok pagi," ujar Darwis, pengurus yayasan Krematorium Sampurna.

Darwis melanjutkan, dalam prosesi tabur abu itu biasanya pihak keluarga akan menaiki kapal jukung mengarungi Sungai Musi.

Baca Juga : Polisi Ungkap Alasan Suara Tembakan Keluarga FX Ong Tak Terdengar oleh Siapapun

“Memang sudah menjadi tradisi bagi sebagian orang, setelah dikremasi ada abunya yang ditabur. Intinya akan ditabur di daratan atau di lokasi yang dekat perairan. Pulau Kemaro itu dikelilingi Sungai Musi," ujar Darwis.

Menurut polisi, tak seorang pun mendengar suara tembakan yang digunakan FX Ong dan keluarga bunuh diri. Termasuk dua pembantu rumah tangganya dan tetangga yang tinggal di samping rumah mereka.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menjelaskan penyebab tak ada suara tembakan yang diletuskan oleh FX Ong saat membunuh istri dan anak Ong.

Dalam analisa pertama oleh penyidik, menurut Zulkarnain, senjata yang digunakan FX Ong bukanlah keluaran dari pabrikan.

Melainkan senjata yang telah dimodifikasi sebelumnya.

“Jadi saya klarifikasi, sebelumnya saya bilang adalah pabrikan Taiwan. Hasil uji balistik, senjata itu hanya gagangnya saja yang pabrikan, sementara laras senjata buatan sendiri, artinya senjatanya adalah rakitan,” kata Zulkarnain.

Baca Juga : Istri FX Ong yang Tewas Tertembak Bersama Keluarganya Pernah Yoga Bersama Aktor Anjasmara

Terjawab, Polisi Pastikan Murni Kasus Bunuh Diri Zulkarnain mengatakan, letusan senjata revolver pun berbeda dengan senjata jenis glock.

Suara antara dua senjata itu memiliki ledakan yang berbeda.

Terlebih lagi senjata milik FX Ong adalah rakitan.

“Saya rasa senjata revolver itu suaranya tidak terlalu keras, apalagi di dalam kamar. Dan, bisa jadi kondisi malam pembantunya sudah tidur, sehingga tidak terdengar,” ujar Zulkarnain.

Jenderal bintang dua ini mulanya menduga bahwa senjata api rakitan yang digunakan FX Ong untuk menghabisi nyawa istri dan anaknya tersebut sempat dilapisi dengan bantal agar suara letusan sedikit teredam.

Baca Juga : Tak Hanya Keluarga Majikan, Anjing Peliharaan FX Ong Juga Ditemukan Tertembak dan Terendam di Bak

Namun, dari hasil olah TKP, tak ada satupun bantal yang ditemukan tertembus peluru.

"Menurut saya revolver tidak keras, berbeda dengan glock, tidak mengejutkan banget apalagi dalam kamar. Awalnya diduga pakai bantal, namun bantal juga ternyata tidak ada yang bolong,” ungkapnya.(*)

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x