Ya, anak-anak yang dibesarkan oleh ibu, nenek, bibi dan paman mereka.
Tidak mengenal konsep pernikahan, suku Mosuo dikenal dengan konsep yang paling sulit dipahami, yakni Axia atau "pernikahan berjalan."
Dalam "pernikahan berjalan," pasangan tidak hidup bersama sebagai wanita dan suami.
Baca Juga : Berita Hari Ini, Nikita Mirzani Akan Gugat Cerai Dipo Latief Lagi
Sebaliknya, seorang pria akan mengunjungi kamar kekasihnya di malam hari, dan kembali ke rumah ibunya sebelum matahari terbit.
Wanita bebas memilih dan bergonta-ganti pasangan sesuai keinginannya.
Axia bisa berlangsung pada satu malam atau bahkan lebih.
Ketika seorang wanita tidur dengan pria, si pria akan menggantung topi di pegangan pintu kamar.
Baca Juga : Putri Indro Warkop Beri Klarifikasi Terkait Penyebab Kematian sang Ibunda
Hal ini merupakan tanda bagi pria lain untuk tidak masuk.
Pria tidak memiliki tanggung jawab sebagai ayah dan adalah hal yang lumrah bagi wanita untuk tidak tahu siapa ayah dari anak-anak mereka.
Dengan tidak adanya konsep pernikahan yang dijadikan tujuan, satu-satunya alasan pria dan wanita untuk berhubungan adalah cinta atau kenikmatan.