Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Unik, Tradisi Pernikahan Berjalan Suku Mosuo yang Tak Kenal Konsep Hidup Berpasangan

None - Senin, 29 Oktober 2018 | 08:27
Seorang wanita suku Mosuo dan anaknya
news.cgtn.com

Seorang wanita suku Mosuo dan anaknya

GridHot.ID -Hidup di tengah-tengah Suku Mosuo, kamu nggak akan pernah ditanya 'kapan nikah?'

Suku Mosuo nggak kenal dengan yang namanya konsep pernikahan.

Kehidupan Suku Mosuo juga lebih didominasi oleh perempuan.

Mereka tinggal di tepi Danau Lugu, China barat daya.

Baca Juga : Enji, Mantan Suami Ayu Ting Ting Kini Menekuni Profesi Baru Meski Berstatus Anak Polisi

Mereka adalah suku Mosuo yang terdiri atas beberapa kelompok etnis yang tinggal di sepanjang tepi danau itu.

Tetapi karena jumlah mereka yang relatif besar, Danau Lugu akhirnya dianggap sebagai rumah bagi suku Mosuo ini.

Menganut sistem matriarkal, para perempuan Mosuo berhak untuk mengepalai rumah tangga dan membuat semua keputusan bisnis.

Properti diwariskan melalui garis perempuan.

Potret seorang wanita dari Suku Mosuo
china.com

Potret seorang wanita dari Suku Mosuo

Baca Juga : Mengintip Rumah Bowo Alpenliebe, Bocah yang Pernah Terkenal Karena Aplikasi Tik Tok

Ibu memiliki hak 100 persen atas anak-anak yang lahir dari rahimnya.

Ya, anak-anak yang dibesarkan oleh ibu, nenek, bibi dan paman mereka.

Tidak mengenal konsep pernikahan, suku Mosuo dikenal dengan konsep yang paling sulit dipahami, yakni Axia atau "pernikahan berjalan."

Dalam "pernikahan berjalan," pasangan tidak hidup bersama sebagai wanita dan suami.

Baca Juga : Berita Hari Ini, Nikita Mirzani Akan Gugat Cerai Dipo Latief Lagi

Sebaliknya, seorang pria akan mengunjungi kamar kekasihnya di malam hari, dan kembali ke rumah ibunya sebelum matahari terbit.

Wanita bebas memilih dan bergonta-ganti pasangan sesuai keinginannya.

Axia bisa berlangsung pada satu malam atau bahkan lebih.

Ketika seorang wanita tidur dengan pria, si pria akan menggantung topi di pegangan pintu kamar.

Baca Juga : Putri Indro Warkop Beri Klarifikasi Terkait Penyebab Kematian sang Ibunda

Hal ini merupakan tanda bagi pria lain untuk tidak masuk.

Pria tidak memiliki tanggung jawab sebagai ayah dan adalah hal yang lumrah bagi wanita untuk tidak tahu siapa ayah dari anak-anak mereka.

Dengan tidak adanya konsep pernikahan yang dijadikan tujuan, satu-satunya alasan pria dan wanita untuk berhubungan adalah cinta atau kenikmatan.

Ya, 'Kerajaan Wanita' Cina ini benar-benar utopia yang tak tersentuh.

Baca Juga : Kisah Bayi Aliza, Meninggal di Usia 8 Hari Karena Sering Dicium

Namun di negara yang cepat berubah, tetap saja generasi mudanya membuat transisi dengan memiliki pemikiran yang berbeda dengan orang tuanya.

Beberapa di antara memilih untuk menikah dengan suku lain.

(*)

Source : intisari online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x