Ditambah lagi Malaysia mempunyai latar belakang produksi mobil nasional Proton.
Sementara Indonesia sudah memiliki pabrik pesawat terbang.
Baca Juga : Gaji Pilot dan Pramugari Lion Air Hanya Rp 3 Jutaan, Inilah Sederet Fasilitas Mewah yang Diterima
"Kenapa tidak bergabung, kita berbagi teknologi, berbagi pasar (market), sesudah berhasil kita sama-sama mengekspor," ujar Rusdi Kirana.
Rusdi Kirana sudah menyampaikan rencananya ini pada Mahathir Mohamad saat diberi kesempatan berjumpa.
"Saya sampaikan dan saya ulangi lagi saat pertemuan Tun dengan Presiden Jokowi di Jakarta. Saya pribadi akan beli 1.000 mobil tujuannya untuk ice breaking," kata Rusdi Kirana.
Baca Juga : Black Box Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Perairan Karawang Ditemukan
Rusdi Kirana menegaskan mobil ASEAN tidak bisa hanya diproduksi oleh Malaysia sendiri atau Indonesia sendiri, tetapi kalau digabung akan lebih baik.
Sebelumnya langkah sinergi kedua negara serumpun ini telah ditandai dengan pertukaran Memorandum of Agreement (MoA), antara Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI), I Made Dana Tangkas dan CEO Malaysia Automotive Institute (MAI), Dato Mohamad Madani Sahari (10/8/2018).
Source | : | GridOto.com,wikipedia,antaranews.com |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar