Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID - Pendiri Lion Air, Rusdi Kirana, menemui keluarga korban Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh, di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, pada Selasa (30/10/2018).
Rusdi Kirana kembali muncul di hadapan publik setelah lama tak terlihat karena kesibukannya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia setelah dilantik pada 18 Mei 2017 lalu.
Sejak menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana rupanya memiliki sebuah rencana unik, yakni membeli 1000 mobil.
Baca Juga : Ternyata Inilah Arti Kode 'JT' Pada Pesawat Lion Air JT 610
Lantas, untuk apa kira-kira Rusdi Kirana membeli mobil dengan jumlah fantastis tersebut?
Bukan untuk foya-foya atau sekedar buang-buang uang.
Ada tujuan penting kenapa Rusdi Kirana berpikir untuk membeli 1.000 mobil.
Dikutip dari Grid Oto, Rusdi Kirana yang juga merupakan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia di Kuala Lumpur itu berusaha mendukung bagaimana Asean punya mobil produksi sendiri.
Baca Juga : Banyak Saksi Mendengar Ledakan, Namun Tidak Ditemukan Luka Bakar di Tubuh Korban Lion Air JT 610
Hal ini seperti dilansir dari Antaranews.
Rusdi Kirana, berjanji akan membeli 1.000 unit mobil ASEAN produksi Indonesia dan Malaysia.
Hal ini berawal dari kekaguman Rusdi Kirana atas gagasan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad.
Mahathir Mohamad memiliki ide untuk membuat mobil ASEAN.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Pertanyakan Jumlah Besaran Gaji yang Diterima Pilot dan Pramugari Lion Air
Dia mengatakan jumlah penduduk ASEAN kurang lebih 500 juta orang.
Sehingga secara ekonomi cukup untuk membangun proyek tersebut.
Ditambah lagi Malaysia mempunyai latar belakang produksi mobil nasional Proton.
Sementara Indonesia sudah memiliki pabrik pesawat terbang.
Baca Juga : Gaji Pilot dan Pramugari Lion Air Hanya Rp 3 Jutaan, Inilah Sederet Fasilitas Mewah yang Diterima
"Kenapa tidak bergabung, kita berbagi teknologi, berbagi pasar (market), sesudah berhasil kita sama-sama mengekspor," ujar Rusdi Kirana.
Rusdi Kirana sudah menyampaikan rencananya ini pada Mahathir Mohamad saat diberi kesempatan berjumpa.
"Saya sampaikan dan saya ulangi lagi saat pertemuan Tun dengan Presiden Jokowi di Jakarta. Saya pribadi akan beli 1.000 mobil tujuannya untuk ice breaking," kata Rusdi Kirana.
Baca Juga : Black Box Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Perairan Karawang Ditemukan
Rusdi Kirana menegaskan mobil ASEAN tidak bisa hanya diproduksi oleh Malaysia sendiri atau Indonesia sendiri, tetapi kalau digabung akan lebih baik.
Sebelumnya langkah sinergi kedua negara serumpun ini telah ditandai dengan pertukaran Memorandum of Agreement (MoA), antara Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI), I Made Dana Tangkas dan CEO Malaysia Automotive Institute (MAI), Dato Mohamad Madani Sahari (10/8/2018).
Dikutip dari Wikipedia, Rusdi Kirana merupakan seorang pengusaha Indonesia dan juga pendiri Lion Air.
Baca Juga : Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Pilot Batik Air Bocorkan Pemeliharaan Pesawat di Lion Group
Ia memperkenalkan penerbangan bertarif murah kepada penduduk Indonesia dengan slogannya, "Kami membuat masyarakat terbang".
Lion Air Group yang dipimpinnya menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan yaitu Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Lion Air.
Rusdi mengawali bisnis penerbangannya pada Oktober 1999. Dengan modal awal US$10 juta, pria kelahiran cirebon, 17 Agustus 1963 ini menggagas "revolusi" dalam dunia penerbangan dengan konsep berbiaya murah (low cost carrier).
Baca Juga : Paling Dicari Saat Kecelakaan Pesawat, Inilah 8 Fakta Black Box
Gebrakannya itu membuat repot sesama perusahaan penerbangan.
Hanya dalam tempo enam tahun, Lion memiliki 24 pesawat yang terdiri dari 19 MD80 dan lima pesawat DHC-8-301.(*)