Laporan Wartawan GridHot.ID, Chandra Wulan
GridHot.ID - Penyelam Syachrul Anto meninggal dunia akibat dekompresi dalam tugasnya sebagai evakuator Lion Air JT610, Jumat (2/11).
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) M. Syaugi mengungkapkan bahwa Syachrul Anto ditemukan dalam keadaan pingsan.
Dilansir dari Antara News, dekompresi adalah penyakit yang dapat memengaruhi penyelam atau orang lain (seperti penambang) yang berada dalam situasi yang melibatkan tekanan cepat penurunan suhu tubuh.
Decompression Sickness disebabkan oleh meningkatnya gelembung nitrogen dalam tubuh.
Ketika bernapas, sekitar 79% dari udara adalah nitrogen.
Ketika turun di air, tekanan di sekitar tubuh meningkat.
Hal ini menyebabkan nitrogen untuk diserap ke dalam jaringan tubuh.
Baca Juga : Penyelam Evakuasi Pesawat Lion Air Meninggal, Ini Postingan Sang Istri yang Menyayat Hati
Menurut keterangan M. Syaugi dilansir dari Antara News, Syachrul Anto turun menyelam dengan salah seorang temannya.
Saat temannya sedang melakukan pencarian, Syachrul tiba-tiba tak diketahui keberadaannya.
"Dia ditemukan tim SAR dalam keadaan pingsan," kata Syaugi di Posko JICT2, Tanjung Priok, Jakarta (3/11).
"Satu pihak sedang mencari sesuatu kemudian menengok satunya sudah tidak ada, ketika dicari ternyata sudah di atas agak jauh," lanjutnya.
Tim dokter di Kapal Victory menangani Syachrul yang sempat sadar.
Syachrul Anto pun dimasukan ke dalam chamber karena mengalami dekompresi.
Syaugi atas nama Basarnas dan tim gabungan menyampaikan belasungkawa atas kematian Syachrul Anto.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para relawan yang membantu evakuasi pesawat Lion Air.
Baca Juga : Penyelam yang Meninggal Dunia Saat Evakuasi Lion Air Baru Seminggu Kembali dari Palu
Sebelumnya GridHot.ID memberitakan bahwa Syachrul Anto, salah satu penyelam anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) meninggal dunia saat membantu proses evakuasi puing dan korban pesawat Lion Air.
Kabar duka ini disampaikan salah satu rekan penyelam Syachrul Anto, yakni Yosep Safrudin melalui laman Facebook.
Yosep Safrudin menyebutkan bahwa Syachrul merupakan penyelam yang sangat berpengalaman.
Tak hanya itu, Yosep juga menyebut Syachrul pahlawan kemanusiaan.
Sebab, rekannya itu baru satu minggu kembali dari Palu.
"Divers yang sangat berpengalaman. Tanpa lelah dan rela meninggalkan perusahaan sampai bulanan untuk ikut partisipasi dalam misi kemanusiaan. Baru 1 minggu kembali dari Palu," kenang Yosep.
Syachrul Anto sempat meminjam alat selam Yosep dan minta diantar ke posko evakuasi JT 610.
Baca Juga : Orang Tua Korban Pesawat Lion Jatuh: Pak Presiden, Dia Anak Saya Nomor Satu, Anaknya Masih Kecil Pak...
"Minta dijemput di Halim 2 hari yang lalu, pinjam alat selamku, minta diantar ke posko evakuasi JT610 di Priok," lanjutnya.
Yosep juga mengatakan bahwa Syachrul telah beberapa kali terlibat dalam evakuasi korban pesawat dari Lion Air hingga Air Asia bahkan juga kapal Pelni.
Ia pun menyampaikan selamat jalan kepada rekannya itu.
"Kawan senior yang sudah seperti saudara, yang sangat humble dan baik hati.
Sempat terlibat bisnis bareng kecil-kecilan.
Seringkali antar jemput kalo silaturahmi ke Makassar.
Rindu gelak tawa dan kebaikan2nya.
Baca Juga : Zaskia Gotik Bicara Soal Jatuhnya Pesawat Lion Air di Karawang
Selamat Jalan.
'Ayah anto, Om anto, ayah haji'
(Begitu teman2 divers memanggilnya....)
Syachrul Anto
Semoga Om menghadap sang Khalik dengan Khusnul khotimah.
Semua kita berasal dari Allah dan kita semua akan kembali ke hadapan Nya.
Selamat Jalan.
Pahlawan kemanusiaan."
Baca Juga : Beredar Rekaman Black Box Berisi Percakapan Pilot dan Kopilot, Kominfo Sebut Bukan dari Lion Air JT 610
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Leader Indonesia Rescue Diver Team Bayu Wardoyo, dilansir dari Kompas.com.
"Iya benar (meninggal), dibawa sekitar pukul 21.30 WIB ke Dermaga JICT 1 pakai kapal Pertamina Victory. Karena fasilitas (Pertamina) Victory kan lengkap. Kemarin daripada makan, waktu kita pakai Victory ke JICT," ujar Leader Indonesia Rescue Diver Team Bayu Wardoyo, di Dermaga JICT, Jakarta Utara.
Dari dermaga korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja.
Syahrul dinyatakan meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri.
"Posisinya yang saya tahu lagi menyelam, tapi pastinya saya belum bisa kasih tau karena kita kan perlu investigasi," jelasnya.
Bayu menambahkan, Syahrul merupakan penyelam sipil yang berada dibawah Basarnas.
"Kita bukan orang yang mengajukan diri, kita dibawah koordinasi ke Basarnas, jadi yang mengurus semuanya ini Basarnas mulai dari dibawa ke RS koja sampai ke kampung halamannya, dimakamkan juga pakai cara Basarnas," pungkasnya.
Syachrul Anto dimakamkan di daerah Bendul Merisi Utara, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.
(*)