Laporan Wartawan GridHot.ID, Chandra Wulan
GridHot.ID - Penyelam Syachrul Anto meninggal dunia akibat dekompresi dalam tugasnya sebagai evakuator Lion Air JT610, Jumat (2/11).
Syachrul Anto (48) merupakan relawan penyelam Basarnas asal Makassar.
Istri Syachrul Anto, Liyan Kurniawati menceritakan bahwa suaminya berpamitan untuk menyelam pada dua waktu, pagi dan sore.
"Terakhir kontak pagi. Dia bilang katanya dalam sehari akan menyelam dua kali pada pagi sama sore. Dia hanya 'say hello'," kata Liyan dilansir dari Antara News.
Liyan juga mengungkapkan bahwa suaminya relawan yang kebetulan mempunyai lisensi menyelam.
Baca Juga : 6 Fakta Syachrul Anto, Penyelam yang Gugur dalam Pencarian Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
Syachrul memang selalu menawarkan diri jika ada musibah yang membutuhkan bantuannya.
Pada saat kecelakaan pesawat Air Asia beberapa tahun yang lalu, Syachrul juga terjun dalam kegiatan evakuasi.
Sebelum ikut dalam tim pencarian korban, Syachrul dan istrinya berada di Yogyakarta.
"Dalam pencarian ini suami saya menggantikan temannya yang berhalangan. Dia memang tidak pernah bilang enggak, apalagi musibah besar dia tidak mungkin menolak," kata Liyan.
Syachrul Anto berangkat dari Yogyakarta ke Jakarta untuk bertemu sesama relawan asal Makassar.
Baca Juga : Penyelam Syachrul Anto Meninggal Akibat Dekompresi Saat Evakuasi Korban Lion Air
"Memang bapak sudah lama tidak menyelam. Tapi sejak kejadian Air Asia pada 2014 selalu ikut jika ada kejadian," lanjutnya.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) M. Syaugi mengungkapkan bahwa Syachrul Anto ditemukan dalam keadaan pingsan.
Syachrul diduga mengalami dekompresi.
Dekompresi adalah penyakit yang dapat memengaruhi penyelam atau orang lain (seperti penambang) yang berada dalam situasi yang melibatkan tekanan cepat penurunan suhu tubuh.
Decompression Sickness disebabkan oleh meningkatnya gelembung nitrogen dalam tubuh.
Ketika bernapas, sekitar 79% dari udara adalah nitrogen.
Baca Juga : Penyelam yang Meninggal Dunia Saat Evakuasi Lion Air Baru Seminggu Kembali dari Palu
Ketika turun di air, tekanan di sekitar tubuh meningkat.
Hal ini menyebabkan nitrogen untuk diserap ke dalam jaringan tubuh.
Menurut keterangan M. Syaugi dilansir dari Antara News, Syachrul Anto turun menyelam dengan salah seorang temannya.
Saat temannya sedang melakukan pencarian, Syachrul tiba-tiba tak diketahui keberadaannya.
"Dia ditemukan tim SAR dalam keadaan pingsan," kata Syaugi di Posko JICT2, Tanjung Priok, Jakarta (3/11).
Baca Juga : Penyelam Evakuasi Pesawat Lion Air Meninggal, Ini Postingan Sang Istri yang Menyayat Hati
"Satu pihak sedang mencari sesuatu kemudian menengok satunya sudah tidak ada, ketika dicari ternyata sudah di atas agak jauh," lanjutnya.
Tim dokter di kapal Victory menangani Syachrul yang sempat sadar.
Syachrul Anto pun dimasukan ke dalam chamber karena mengalami dekompresi.
Syaugi atas nama Basarnas dan tim gabungan menyampaikan belasungkawa atas kematian Syachrul Anto.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para relawan yang membantu evakuasi pesawat Lion Air.
Baca Juga : Orang Tua Korban Pesawat Lion Jatuh: Pak Presiden, Dia Anak Saya Nomor Satu, Anaknya Masih Kecil Pak...
Kabar meninggalnya Syachrul Anto dikonfirmasi oleh Leader Indonesia Rescue Diver Team Bayu Wardoyo, dilansir dari Kompas.com.
"Iya benar (meninggal), dibawa sekitar pukul 21.30 WIB ke Dermaga JICT 1 pakai kapal Pertamina Victory. Karena fasilitas (Pertamina) Victory kan lengkap. Kemarin daripada makan, waktu kita pakai Victory ke JICT," ujar Leader Indonesia Rescue Diver Team Bayu Wardoyo, di Dermaga JICT, Jakarta Utara.
Dari dermaga korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja.
Syahrul dinyatakan meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri.
"Posisinya yang saya tahu lagi menyelam, tapi pastinya saya belum bisa kasih tau karena kita kan perlu investigasi," jelasnya.
Baca Juga : Digunakan dalam Identifikasi Korban Pesawat Jatuh, Inilah Perbedaan Ante Mortem dan Post Mortem
Bayu menambahkan, Syahrul merupakan penyelam sipil yang berada dibawah Basarnas.
"Kita bukan orang yang mengajukan diri, kita dibawah koordinasi ke Basarnas, jadi yang mengurus semuanya ini Basarnas mulai dari dibawa ke RS Koja sampai ke kampung halamannya, dimakamkan juga pakai cara Basarnas," pungkasnya.
Syachrul Anto dimakamkan di daerah Bendul Merisi Utara, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.
(*)