Di tengah tangguhnya Syaugi, anggotanya, dan jajaran lainnya, rupanya, para petugas ini juga memiliki hati nurani yang juga terkoyak dengan insiden jatuhnya Lion Air JT 610.
Baca Juga : Remuk dan Penyok di Berbagai Sudutnya, Berikut Penampakan Turbin Pesawat Lion Air JT 610
Setiap hari melihat potongan jenazah dan bahkan keluhan keluarga, Syaugi seolah merasakan bagaimana sakit dan hancurnya keluarga korban yang hingga kini masih belum menemui titik terang.
Kemarin Syaugi, menemui keluarga korban Lion Air JT 610 di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur pukul 10.00 WIB.
"Bapak ibu setiap hari melihat saya di lapangan di laut," kata Syaugi sambil terisak.
Pernyataan Syaugi terhenti, rona wajahnya berubah menjadi redup.
"Maaf," lanjutnya dengan terbata-bata, seolah tak bisa berkata-kata banyak. Tapi ia harus menjalani tugasnya.
Seperti dilansir dari tayangan Kompas TV, Syaugi mengatakan bahwa pihaknya tak akan menyerah untuk melakukan pencarian pesawat dan korban Lion Air JT610.
"Saya untuk melakukan pencarian ini," ia berhenti berkata-kata lagi.
"Saya tidak menyerah," ucapnya sembari menahan air mata yang sebenarnya tak lagi bisa dibendungnya.