Dijelaskannya, tim kesehatan nantinya meneliti zat-zat yang terkandung di dalam pembalut tersebut.
Tim juga akan melihat dampak bagi tubuh seorang jika mengkonsumsi hal itu.
Baca Juga : Tak Sesuai dengan Tuntutan Jaksa, Pengeroyok Haringga Sirla Divonis Hukuman Lebih Ringan
''Kalau secara nalar itu jelas penyimpangan dan tidak sehat," tambahnya.
Sejumlah remaja di Jawa Tengah sendiri dilaporkan mengkonsumsi air rebusan pembalut.
Baca Juga : Dikabarkan Berpacaran, Fransen Susanto Punya Panggilan Sayang untuk Ayu Ting Ting
Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah, AKBP Suprinarto mengatakan, minum air pembalut menjadi salah satu alternatif remaja untuk mendapat efek seperti konsumsi narkotika.
Konsumsi air rebusan dinilai lebih murah ketimbang membeli narkotika yang dinilai mahal.
Baca Juga : Diperiksa Pihak Imigrasi, Maria Ozawa: Harusnya Orang-Orang Berubah Jadi Lebih Pintar
"Jadi, pembalut bekas pakai itu direndam. Air rebusannya diminum," kata Suprinarto.
BNN, kata dia, telah menemukan kejadian itu di berbagai daerah di Grobogan, Kudus, Pati, Rembang dan Kota Semarang bagian Timur.
Baca Juga : 4 Fakta Fransen Susanto, Pria yang Disebut Berpacaran dengan Ayu Ting Ting
Mayoritas pengguna adalah anak remaja usia 13-16 tahun.
Badan Narkotika Nasional (BNN), sambung dia, belum bisa menindak kejadian ini karena tidak ada dasar hukumnya.
Air rebusan dinilai belum termasuk dalam kategori zat-zat berbahaya atau terlarang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kerap Dipakai "Fly", Dinkes Cek Kandungan Air Rebusan Pembalut
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Chandra Wulan |
Komentar