Hal ini menjadi alasan pendorong KNKT untuk segera menemukan cokcpit voice recorder (CVR) pesawat Boeing 737 MAX 8 tersebut.
"Kita butuh mendengarkan diskusi mereka apa, bagaimana mereka mengambil keputusan dan bagaimana koordinasi kokpit. Ini yang sangat kita butuhkan dari CVR untuk ditemukan," paparnya.
Hingga saat ini pencarian CVR Lion Air JT 610 masih terus dilakukan.
Baca Juga : Sambut Jenazah Putranya yang Jadi Korban Lion Air JT 610, Ibunda AKBP Mito Menangis di Pelukan Sang Menantu
Pencarian masih tetap menggunakan pinger dan penyelam secara manual.
Namun demikian, kemungkinan CVR tertimbun lumpur sehingga sinyal ping yang tertangkap juga amat lemah.
Kapal akan didatangkan untuk menyedot lumpur dari Balikpapan.
Di area yang sudah kuat sinyal ping-nya, lumpur akan disedot dan dipindahkan.
Baca Juga : Kesedihan Istri Korban Lion Air JT 610 Saat Prosesi Tabur Bunga : Saya Mau di Laut Sama Suami Saya
Ketika lumpur sudah berkurang, CVR akan dicari di area sekitar.
Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018.
Pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.