Find Us On Social Media :

Kisah Pandit, Pria yang Pernah Berhasil 'Bersahabat' dengan Suku Sentinel Meski Sempat Diancam Akan Dibunuh

Antropolog TN Pandit memberikan kelapa kepada suku Sentinel.

Ada sebuah cerita menarik tentang pengalaman Pandit saat berinteraksi dengan suku sentinel.

"Ketika saya membagikan kelapa, saya sedikit terpisah dari anggota tim dan mulai mendekati pantai," katanya kepada BBC.

Seorang anak laki-laki Sentinel muda membuat wajah lucu, mengambil pisaunya dan memberi isyarat kepada saya bahwa dia akan memotong kepala saya.

Saya segera memanggil perahu dan kembali dengan cepat.

Baca Juga : Dibunuh Suku Sentinel, Ini Surat Terakhir John Allen Chau: Tolong Jangan Marah pada Mereka atau Pada Tuhan Jika Saya Terbunuh!

Sikap anak laki-laki itu penting.

Dia menjelaskannya bahwa aku tidak diterima." kata Pandit.

Sejak itu, Pemerintah India telah meninggalkan ekspedisi pemberian hadiah.

Orang-orang luar juga dilarang mendekati Pulau Sentinel.

Isolasi total yang diterapkan kepada suku Sentinel mengakibatkan setiap kontak dengan orang asing dapat menempatkan mereka pada risiko penyakit yang mematikan.

Karena mereka cenderung tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit umum seperti flu dan campak.

Pandit juga mengatakan jika anggota kelompoknya selalu diperiksa dan memastikan bahwa mereka tidak sedang mengidap penyakit menular.

Baca Juga : Liar dan Agresif, Suku Pedalaman Pulau Sentinel Mengikatkan Tali dan Menyeret Tubuh John Chau

Hanya orang-orang yang sehatlah yang diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Pulau Sentinel Utara.

Pemerintah India juga telah berkomitmen untuk melindungi suku sentinel.

Kini, kepolisian India pun dirundung dilema bagaimana cara mengambil jenazah Jhon Chau yang tewas karena dipanah suku Sentinel.

Bahkan, hingga kini jenazah turis Amerika itu masih belum diketahui keberadaannya. (*)