Find Us On Social Media :

Istri Korban Pembantaian Papua Ungkap Percakapan Terakhirnya dengan sang Suami, Sempat Melarang Ikut ke Nduga

Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. (

Harapan Samuel bisa berkumpul merayakan Natal bersama di Jahab, seketika sirna. Kenangan hidup bersama Samuel, menjadi tangis pilu seluruh keluarga.

Hanya doa, dan keyakinan perlindungan Tuhan yang menjadi kekuatan Pasa untuk tetap hidup melanjutkan perjuangan membesarkan anak-anaknya seorang diri.

“Saya ikhlas, dia pergi. Saya yakin Tuhan sedang menuntunnya menuju surga. Saya percaya, Tuhan tidak akan membiarkan saya dan anak-anak kelaparan. Kami akan tetap berjuang untuk dia,” katanya.

Pasa belum memastikan kapan Samuel akan dikebumikan.

Baca Juga : Disindir Soal 'Makan Teman', Syahrini Serang Balik: Ngaku-ngaku Jadi Teman Lagi Hits

Pasa masih menunggu kedatangan keluarga besar Samuel dari Tana Toraja.

Rencananya, setelah kumpul dan rapat keluarga, barulah Samuel dapat dikuburkan dengan prosesi adat Toraja.

“Belum tau kapan dikuburkan, karena keluarga di Toraja masih dalam perjalanan. Nanti malam, baru akan kami pindahkan almarhum ke peti yang kami siapkan,” sebutnya.

Disinggung masalah tali asih dari PT Istaka Karya, Pasa belum bisa memastikan.

Baca Juga : 4 Makanan Pengganti Nasi yang Bisa Bikin Langsing dan Perut Tetap Kenyang, Apa Aja Ya?

Sebab, dia masih merasa kehilangan dan tidak bisa berfikir masalah tali asih.

“Ini jenazah baru datang, keluarga masih urus penguburan dan lain-lain. Mungkin nanti baru difikirkan,” pungkasnya.

(*)