Find Us On Social Media :

Apakah Bisa Paru-paru yang Sudah Rusak Akibat Merokok Disembuhkan? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Par-paru sehat (kiri) dan rusak (kanan)

Meskipun paru-paru dapat melindungi dirinya sendiri dari kerusakan, tetapi pertahanan diri ini akan terus menurun akibat paparan jangka panjang senyawa kimia berbahaya yang terdapat dalam asap rokok. Akibatnya, jaringan paru-paru bisa meradang dan berparut akibat merokok, sehingga paru-paru kehilangan elastisitas dan tak bisa lagi menukar oksigen secara efisien.

Merokok dalam jangka panjang dapat menyebabkan emfisema, sejenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kondisi ini menghancurkan bagian paru-paru yang dikenal sebagai alveoli, tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi. Penderita PPOK kerap mengalami sesak napas dan kesulitan bernafas.

"Begitu paru-paru seseorang rusak sampai pada titik emfisema, dinding saluran udara akan kehilangan bentuk dan elastisitasnya, sehingga sulit untuk mendorong udara keluar dari paru-paru. Perubahan paru-paru ini permanen dan tidak dapat pulih," jelas Edelman.

Ia menambahkan, kerusakan saluran pernapasan yang terkait dengan emfisema dimulai beberapa tahun setelah seseorang mulai merokok, meski gejala penyakitnya mungkin tidak muncul hingga 20 sampai 30 tahun ke depan.

"Tapi tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok, dan berhenti pada usia berapapun dapat membantu orang bernafas lebih baik dan meningkatkan harapan hidup mereka," pungkas Edelman.(*)

Artikel ini pernah tayang di National Geographic Indonesia berjudul "Menyembuhkan Paru-paru yang Rusak Akibat Merokok, Mungkinkah?"