Find Us On Social Media :

Begini Kisah Pasukan Kostrad Bebaskan Tim Lorentz dari GPK-OPM di Hutan Belantara Papua

Tim Lorentz

Ikut juga Jacobus Wandiko, putra daerah suku Nduga, yang juga antropolog lulusan Universitas Cendrawasih murid Markus Warip.

Tidak ada gangguan berarti yang dialami tim selama menjalankan misinya.

Walaupun sebelum keberangkatan ke tanah Irian Jaya, tim mengetahui kalau di sana kala itu terdapat kelompok-kelompok Gerakan Pengacau Keamanan – Organisasi Papua Merdeka (GPK-OPM) yang mengaku kecewa dengan Pemerintah Pusat Republik Indonesia.

Tanggal 8 Januari menjelang hari-hari kepulangan ke Jakarta, mereka pun berkumpul di rumah kayu milik Pendeta Adriaan van der Bijl asal Belanda yang sudah menetap di sana sejak tahun 1963.

Baca Juga : Perlu Tahu! Sempat Beredar di Pasar, Begini Ciri-ciri Mi Berformalin

Di rumah nan asri yang menghadap ke sebuah landasan pesawat kecil itu, selama melakukan penelitian Tim Lorentz bertempat tinggal.

Hari itu Pendeta Bijl sedang tidak berada di rumah, ia tengah berkeliling di daerah Mbua dan Alama menyusun kegiatan misionaris bersama istrinya.

Tiba-tiba datanglah sekelompok suku setempat berjumlah puluhan orang berpakaian perang lengkap sambil membawa tombak.

Komandannya bahkan membawa senapan laras panjang M-16 yang diacung-acungkan dan sesekali ditembakkan ke udara.

Baca Juga : Soal Penyerangan Polsek Ciracas, Kapendam Jaya: Cepak Belum Tentu Anggota TNI...

Mereka kemudian mendobrak pintu yang dikunci Tim Lorentz, memaksa masuk, menyerang, menyandera tim, dan akhirnya membawa seluruh tim peneliti ke hutan pedalaman.

Sejak tidak diketahui lagi jejaknya, berita penyanderaan Tim Lorentz mulai menghiasi media massa dan menjadi berita besar hingga ke Jakarta bahkan dunia.