Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Gridhot.ID - Kebanyakan orang mengawali tahun baru dengan melakukan hal-hal yang positif atau membuat resolusi tahun baru yang positif pula.
Namun sepertinya hal ini tidak berlaku pada Kim Jong Un, presiden Korea Utara yang dikenal diktator.
Di awal tahun baru 2019 ini, Kim Jong Un justru mengawalinya dengan memberi peringatan kepada Amerika Serikat (AS).
Melansir dari bbc.com, Kim Jong Un menyampaikan peringatan berupa ancaman ini lewat pidadato tahun barunya yang disiarkan di televisi.
Baca Juga : Ini yang Dilakukan Korea Utara untuk Mendoktrin Anak-anak di Sana Agar Memuja Kim Jong Un
"Jika AS tidak menepati janjinya di depan seluruh dunia dan menegaskan sanksi serta tekanan pada republik kita, kita mungkin tidak ada pilihan lain selain mempertimbangkan cara baru untuk melindungi kedaulatan dan kepentingan kami sendiri" ujar Kim dalam pidato tahun barunya.
Tak hanya televisi Korea Utara, pidato Kim Jong Un di awal tahun 2019 ini juga disiarkan di Korea Selatan untuk pertama kalinya.
Pidato Tahun Baru tahunan adalah tradisi yang diambil Kim dari kakeknya, pendiri negara komunis, Kim Il-sung.
Pidato ini ditujukan terutama pada audiensi domestik.
Baca Juga : Masker 'Nuklir' Berlogo Kim Jong Un Laris Manis di Korea Selatan, Warga Anggap Wajahnya Menggemaskan
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pidato ini juga berfokus pada ekonomi.
Menurut Laura Bicker salah satu wartawan BBC di Seoul, peringatan Korea Utara untuk AS ini bisa berarti bahwa Korea Utara sedang menunggu AS untuk bertindak pada tahun 2019.
Jika tidak, maka penghentian sementara pengujian senjata nuklir bisa diakhiri oleh Korea Utara.
Seperti yang diketahui sebelumnya, pada Juni 2018 lalu, Kim Jong Un sempat melakukan pertemuan dengan presiden AS, Donald Trump untuk membahas masalah denuklirisasi.
Baca Juga : Ini yang Dilakukan Korea Utara untuk Mendoktrin Anak-anak di Sana Agar Memuja Kim Jong Un
Pertemuan itu sepertinya menjadi pertemuan paling bersejarah sepanjang 2018.
Sejauh ini, pertemuan antara Trump dengan Kim Jong Un pada bulan Juni lalu memang sudah membuahkan beberapa hasil.
Korea Utara dikenai berbagai rangkaian sanksi Dewan Keamanan PBB terkait dengan program senjata nuklir dan balistik yang dilarang.
Kim Jong Un mengatakan jika Korut telah berjanji untuk tidak membuat, menggunakan atau menyebarkan senjata nuklir dan telah mengambil langkah nyata untuk mengimplementasikan ini.
Baca Juga : Kalahkan Korea Utara dan Israel, Menurut Survei ini Negara Paling Berbahaya di Dunia!
Dia juga mengatakan siap untuk bertemu dengan Trump lagi kapan saja.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, selama ini Korut mengeluhkan sikap AS yang dinilai masih keras.
Mantan Wakil Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel) Kim Hyung-seok kepada AFP berkata, pidato Kim menyiratkan rasa frustrasinya karena macetnya negosiasi.
Menurut Kim Hyung-seok, pemimpin 35 tahun itu berharap AS bakal mengambil langkah tertentu setelah dia memutuskan menghancurkan situs nuklirnya.
Baca Juga : Parah, Seorang Dokter Hamili Istri Pasien yang Ikut Program Bayi Tabung
Namun, Washington tak memberi sikap positif.
Kim Hyung-seok berujar Kim mempunyai tugas penting untuk meningkatkan kebijakan "ekonomi sosialisnya".
"Peningkatan kebijakan itu tak bakal berarti sebelum sanksi yang diterapkan kepada Korut dicabut," tutur Kim Hyung-seok kembali.
Dalam pidato Tahun Baru pada 2018, Kim menginginkan agar Korut bisa lebih masif lagi dalam mengembangkan senjata nuklir.
Baca Juga : Kesaksian Agung Bastian, Korban Selamat Tsunami di Banten: Digulung Lah Kita di Air
"Kita harus memproduksi hulu ledak nuklir secara massal, sama seperti rudal balistik, dan mempercepat penempatannya," ujar Kim saat itu.
Namun, setelah itu Kim menuturkan bahwa negaranya tidak akan memproduksi, menguji coba, atau mengembangkan senjata nuklir.
Ankit Panda dari Federation of American Scientists menulis di Twitter pernyataan itu merupakan evolusi dalam kepemimpinan Kim.
"Namun tentu saja, itu adalah satu dari sekian klaim yang dibuat Kim, serta dibutuhkan upaya untuk membuktikannya," tutur Panda.
Baca Juga : Tes SKD CPNS 2018 Semakin Dekat, Inilah Lokasi dan Persyaratan yang Harus Diperhatikan Para Pelamar!
Sementara itu, dalam pidato Tahun Baru, terdapat sebuah momen unik di mana AFP melaporkan jam di meja menunjukkan di atas pukul 00.00.
Namun selama pidato, gambar jam itu diburamkan dan di penghujung pidato menunjukkan ke pukul 01.00, menyiratkan pidato itu telah direkam sebelumnya. (*)