Find Us On Social Media :

Kisah Dua Personel TNI berada di Tengah Hujan Peluru Pertempuran Pasukan Israel Melawan Lebanon

Kontingen Garuda UNIFIL Indonesia sedang lakukan latiha perang di Lebanon.

Peluru berdesingan di atas kepala dua personel UNIFIL Indonesia itu, mereka terjebak di tengah-tengah medan pertempuran. Namun keduanya tetap berusaha melerai pertempuran.

"Pasukan Indonesia berusaha menghentikan pertempuran diantara dua belak pihak. Namun baku tembak semakin panas, sehingga mereka diperintahkan mundur atau mencari tempat perlindungan," terang pihak UNIFIL saat itu.

Situasi menjadi semakin gawat ketika Israel mendatangkan tank Merkava dan heli serang Apache ke lokasi pertempuran.

UNIFIL kemudian memerintahkan kedua pasukan Indonesia itu untuk mundur dari medan pertempuran dadakan itu.

Kedua personel UNIFIL Indonesia mundur dengan dibantu penduduk sekitar.

Sejurus kemudian bantuan dari UNIFIL datang amat banyak untuk meredakan pertempuran.

Media Lebanon sempat membuat berita hoax mengenai kaburnya dua personel UNIFIL Indonesia itu dari medan pertempuran.

"Pasukan internasional yang impoten itu memilih meninggalkan tempat pertempuran dan menonton perang dari kejauhan," tulis media Hizbullah, As-Safir.

Namun UNIFIL membela dengan tegas keduanya tak lari, namun diperintahkan mundur.

"Saya pernah berada di situasi seperti saat ini sebelumnya. Saat semua orang berambisi untuk menembak, tak ada yang bisa dilakukan, termasuk pasukan perdamaian sekalipun," bela Timur Goksel, mantan juru bicara UNIFIL.

Djoko Santoso sebagai Panglima TNI saat itu juga menampik tudingan jika dua personel TNI yang tergabung dalam UNIFIL kabur dari sana.

"Mereka tidak kabur, namun pasukan kita berlindung di balik bangunan," kata Djoko Santoso.

Djoko menjelaskan keduanya memang tak boleh terlibat dalam konfrontasi bersenjata karena mereka adalah pasukan perdamaian PBB.

 

(Seto Aji/Gridhot.ID)