Find Us On Social Media :

Banyak Pria Ceraikan Istrinya Diam-diam, Wanita Arab Saudi Dapat Notifikasi Perceraian Lewat SMS

Ratusan perempuan Arab Saudi mengikuti lomba lari menggunakan hijab dan abaya.

GridHot.ID - Perempuan yang diceraikan suaminya di Arab Saudi akan mendapat pemberitahuan atau notifikasi melalui pesan teks/SMS.

Pemberitahuan ini wajib dikirimkan pengadilan kepada perempuan yang dicerai.

Hal tersebut diatur oleh Kementerian Kehakiman.

Peraturan ini muncul karena banyaknya pria yang mendaftarkan gugatan cerai tanpa pengetahuan istri-istri mereka.

Baca Juga : Mantap Ingin Bercerai Dari Gading Marten, Ramalan Mbah Mijan Setelah Gisel Cerai Akan Frustasi dan Semakin Nakal

Times Now News melansir dari Bloomberg, pengacara Arab Saudi, Nisreen al-Ghamdi mengatakan bahwa peraturan ini dibuat untuk memastikan perempuan yang diceraikan mendapatkan haknya.

Selain itu, peraturan ini juga memastikan tak ada penyalahgunaan kewenangan pengacara sebelum proses perceraian.

Kebijakan baru ini termasuk dalam Putra Mahkota Mohammed bin Salman Vision 2030.

Dalam kumpulan visi misi tersebut, tercantum reformasi ekonomi dan sosial.

Baca Juga : Komentar Soal Perceraian, Hengky Kurniawan Tuai Kritikan

Arab Saudi juga telah mencabut larangan perempuan menyetir pada tahun 2018.

Sejak Mohammed bin Salman dipilih sebagai Putra Mahkota, banyak kebijakan yang membuat perempuan Arab Saudi lebih mudah bergerak.

Meski demikian, masih ada banyak yang membutuhkan perwalian pihak laki-laki untuk melakukan banyak hal, seperti untuk menikah, mengajukan paspor, bahkan studi ke luar negeri.

Pada Agustus 2018, Kementerian Kehakiman Arab Saudi mengungkapkan bahwa ada lima ribu kasus perceraian sepanjang bulan Syawal saja.

Baca Juga : 8 Tahun Berumah Tangga, Melanie Putria Gugat Cerai Angga Puradiredja

Hal ini diberitakan oleh Middle East Monitor.

Penyebab kasus perceraian disinyalir ada beberapa.

Pertama, suami-suami yang terlalu sering menghabiskan waktu di luar.

Kedua, aturan yang membebaskan perempuan membuat mereka lebih 'berani'.

Arab Saudi telah lama dikenal sebagai negara yang cenderung represif terhadap perempuan, termasuk melalui berbagai peraturan yang mengekang kebebasan perempuan.

(*)