Find Us On Social Media :

Pilih Hidup Sederhana di Pedalaman Banten, Suku Baduy Tolak Mentah-mentah Dana Desa Rp 2,5 Miliar

Pilih Hidup Sederhana di Pedalaman Banten, Suku Baduy Tolak Mentah-mentah Dana Desa Rp 2,5 Miliar

Laporan Wartawan GridHot.ID, Linda Rahmad

GridHot.ID - Suku Baduy menolak bantuan dana desa yang dikucurkan pemerintah.

Masyarakat adat Baduy di Desa Kanekes ini menolak dana desa senilai Rp 2,5 miliar.

Dana desa tersebut dikucurkan guna untuk pembangunan infrastruktur guna menunjang pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

Baca Juga : Ngaku Kesepian Pasca Cerai dengan Gisel, Gading Marten: Rumah Ini Ibarat Memori!

Dikutip GridHot dari antaranews, penolakan ini dikarenakan pembangaunan dikhawatirkan akan merusak kelestarian adat.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Pemkab Lebak Rusito.

"Penolakan itu, karena pembangunan dikhawatirkan merusak kelestarian adat," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Pemkab Lebak Rusito.

Baca Juga : Dapat Lotere Rp 18 Miliar, Pemenang Ini Pakai Kostum Scream Agar Nanti Tak Dimintai Uang Oleh Keluarganya

Penolakan dana desa sebesar Rp 2,5 miliar ini ditolak atas keputusan adat Suku Baduy.

Pemda sangat menghormati dan menghargai keputusan adat warga Suku Baduy ini.

Dana desa tersebut kini masuk ke anggaran kas daerah dan tidak bisa dikembalikan ke pemerintah pusat.

Baca Juga : Predator Seksual Diduga Lakukan Pencabulan 800 Kali, Jika Terbukti Ia Akan Dijatuhi Hukuman Mengerikan Ini

Dana desa masyarakat adat Baduy ini kemungkinan akan digunakan untuk pengalokasian tahun 2020 untuk desa lain.

"Kami sangat menghargai dan menghormati penolakan masyarakat Baduy itu," kata Rusito.

Masyarakat Baduy khawatir jika mereka menerima dana desa ini maka akan berimbas kepada nilai-nilai budaya dan adat mereka.

Baca Juga : Rina Nose Pamer Cincin di Jari Manis, Inilah Sosok Pria Bule Tunangannya

Selama ini pemukiman adat Baduy seperti di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar sangat tertutup dari kehidupan modern, termasuk pembangunan jalan, penerangan listrik dan alat-alat elektronik.

Selain itu, masyarakat Baduy juga sangat patuh dan taat terhadap leluhurnya.

Jumlah dana desa yang dikucurkan oleh adat Baduy lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan desa lain dikarenakan desa tersebut tergolong dalam kategori desa yang tertinggal.

Baca Juga : Nyesek, Pria Ini Sengaja Gelar Pesta Mewah untuk Umumkan Jika Sang Kekasih Berselingkuh dengan Sahabatnya

Suku Baduy sendiri merupakan suku asli dari Provinsi Banten, tepatnya Kabupaten Lebak.

Suku Baduy sangat menjaga budaya dan tradisi.

Suku Baduy sendiri terdiri dari 2 kelompok, yaitu suku Baduy dalam dan suku Baduy luar.

Baca Juga : Kisah 21 Anak Pramuka Tersesat 8 Jam di Hutan Kolaka, Mereka Sampai Minum Air Hujan dan Dipatuk Ular Berbisa

Kelompok Baduy dalam atau Tangtu ini adalah kelompok yang tinggal di dalam hutan dan juga paling patuh pada aturan yang sudah ditetapkan oleh kepala adat mereka.

Ciri khas dari suku Baduy dalam ini adalah pakaiannya yang tidak berkancing dan berkerah, tidak memakai alas kaki, dan pakaiannya berwarna putih atau biru tua.

Suku Baduy dalam ini juga tidak mengenal teknologi, uang dan sekolah sehingga hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa asli mereka, yaitu bahasa Sunda dan membaca huruf atau aksara Hanacara.

Baca Juga : Sempat Unggah Untaian Doa untuk Ani Yudhoyono, Postingan Instagram Jokowi Tiba-tiba Menghilang

Karena tidak boleh menggunakan peralatan dari luar tempat tinggal mereka, maka suku Baduy dalam ini membuat sendiri jembatan bambu di desa mereka, lo!

Berbahan bambu dan ijuk untuk mengikat bambunya menjadi satu, mereka memiliki jembatan bambu yang kuat.

Berbeda dari suku Baduy dalam, suku Baduy luar ini tinggal di daerah yang letaknya mengelilingi wilayah tinggal suku Baduy dalam.

Baca Juga : Ahmad Dhani Tulis Surat untuk Ibunda : Keluar dari Penjara Laknat Ini Insya Allah Aku Menjadi Orang yang Sabar

Suku Baduy luar ini juga sudah mengenal kebudayaan luar seperti sekolah dan uang.

Karena sudah mengenal uang, maka teman-teman bisa melihat beberapa orang suku Baduy luar pergi untuk menjual madu hutan.

Baca Juga : Uang Angpau Rp 4 Juta Milik Seorang Bocah Raib di Bagasi Pesawat, Ia Menangis Sejadi-jadinya

Pakaian yang dipakai oleh suku Baduy luar ini juga berbeda dengan suku Baduy dalam, yaitu berwarna putih.

Jika ingin melihat secara langsung kehidupan suku Baduy, kamu bisa berwisata ke kampung Baduy yang ada di Lebak, Banten.

(*)