Sang ayah menyatakan jika pihak sekolah ikut bersalah atas kejdian itu, karena tidak memberitahu ketidakhadiran Qiqi di sekolah.
Pasalnya, tempat putrinya bersekolah termasuk yang berkualitas tinggi dengan biaya Rp 21 juta per semesternya.
"Tiga guru mengawasi kurang dari 20 anak (di setiap kelas), dan mereka tak tahu jika salah satu anak tidak datang ke sekolah," ucap sang ayah.
"TK ini relatif mahal di Yiyang, memungut biaya hampir 10.000 yuan per semester," imbuhnya.
Akhirnya, pihak sekolah pun setuju untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 67 juta kepada keluarga Qiqi guna menyelesaikan masalah agar tidak dibawa ke jalur hukum.
(*)