Find Us On Social Media :

Asyik Main HP Sampai Lupa Tinggalkan Anaknya dalam Mobil Hingga Tewas, Sang Ayah Justru Minta Ganti Rugi Pihak Sekolah

Seorang ibu tega tinggalkan anak balitanya demi pesta sampai mati karena kelaparan.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Meninggalkan anak di dalam mobil, mungkin menjadi pilihan praktis saat orang tua tengah terburu-buru. 

Namun meninggalkan anak sendirian di dalam mobil dapat sangat berbahaya, bahkan bisa memicu kematian. 

Peringatan tentang larangan untuk meninggalkan anak-anak di dalam mobil pun sudah dilakukan dalam rentang tahun belakangan ini.

Baca Juga : Hasil Visum Tak Sesuai Pengakuan, Kini Netizen Ramai-ramai Suarakan Tagar #AudreyJugaBersalah

Namun, rupanya masih banyak orangtua yang mengabaikan peringatan tersebut.

Nyatanya, masih banyak ditemui kasus anak meninggal dunia di dalam mobil akibat kelalaian orangtua.

Hal itu cukup menjadi bukti yang jelas bahwa masih banyak orangtua yang lalai mengawasi anak-anak mereka.

Baca Juga : 7 Fakta Kasus Menantu Durhaka Tega Bakar Hidup-hidup Ibu Mertua, Dari Beli Pertalite di Tetangga hingga Sembunyi di Hutan Lantaran Takut Diciduk Polisi

Sepertinya, kasus-kasus tersebut juga tak dijadikan pelajaran oleh seorang ayah asal Tiongkok ini.

Mengutip World of Buzz, seorang gadis berusia 4 tahun tewas setelah terkunci di dalam mobil yang panas selama 9 jam pada Senin (8/4/2019).

Diketahui, gadis 4 tahun itu bernama Qiqi meninggal dunia lantaran sang ayah asyik main HP dan lupa.

Baca Juga : Beredar Percakapan Diduga Pelaku #JusticeForAudrey Tawarkan Uang Ratusan Juta Hingga Mobil Demi Bersihkan Namanya

Berdasarkan laporan The Star, pada pagi itu Qiqi tengah diantar sang ayah menuju Taman Kanak-kanak (TK) di Yiyang, Provinsi Hunan, Tiongkok.

Namun sang ayah melupakan tujuannya mengantar Qiqi saat menerima panggilan telepon setibanya di sekolah sang anak.  

Ayah Qiqi sibuk bermain dengan ponsel genggamnya hingga mengabaikan sang anak.

Baca Juga : Terlalu Pelit, Pria asal Iran Diceraikan Sang Istri Saat Sedang Bulan Madu

Saking sibuknya, sang ayah yang tidak diketahui identitasnya ini sampai lupa dengan keberadaan Qiqi.

Ia justru mengemudikan mobilnya, saat Qiqi masih duduk di kursi belakang dengan sabuk pengaman yang terpasang.

Sang ayah pun kemudian pergi ke sebuah toko dan memarkir kendaraannya.

Baca Juga : Angkat Bicara Soal Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak, Presiden Joko Widodo: Kita Semuanya Berduka!

Setelah parkir, ia pun tak lupa menguncinya dan langsung pergi meninggalkan Qiqi begitu saja di dalam mobil.

Semua itu ia lakukan lantaran tidak sadar apabila putrinya masih berada di dalam mobil.

Keberadaan Qiqi yang kepanasan di dalam mobil selama 9 jam, akhirnya ketahuan pada pukul 5 sore setelah sang ibu tidak menemukannya di sekolah saat jam pulang.

Baca Juga : Menyesal, Tersangka Pengeroyok Audrey Minta Maaf dan Tampik Adanya Pengeroyokan: Satu Lawan Satu

Setelah ditemukan, Qiqi sudah meninggal dunia dengan kondisi tubuh telah berubah warna menjadi ungu.

Tubuh Qiqi berubah warna lantaran suhu hari itu mencapai 30 derajat Celcius.

Meski begitu, sang ayah justru tak ingin disalahkan sepenuhnya atas kematian putrinya sendiri.

Sang ayah menyatakan jika pihak sekolah ikut bersalah atas kejdian itu, karena tidak memberitahu ketidakhadiran Qiqi di sekolah.

Pasalnya, tempat putrinya bersekolah termasuk yang berkualitas tinggi dengan biaya Rp 21 juta per semesternya.

"Tiga guru mengawasi kurang dari 20 anak (di setiap kelas), dan mereka tak tahu jika salah satu anak tidak datang ke sekolah," ucap sang ayah.

"TK ini relatif mahal di Yiyang, memungut biaya hampir 10.000 yuan per semester," imbuhnya.

Akhirnya, pihak sekolah pun setuju untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 67 juta kepada keluarga Qiqi guna menyelesaikan masalah agar tidak dibawa ke jalur hukum.

(*)