Find Us On Social Media :

Cuma Dengan Bawa 25 Sampah Plastik, Anak-anak India Dapat Sekolah Gratis

Anak-anak datang dengan membawa sampah plastik

Gridhot.ID - Persoalan sampah plastik untuk bisa dimanfaatkan kembali memang bukan perkara mudah. 

Padahal sebetulnya sampah plastik itu sendiri memiliki nilai ekonomi. 

Sampah plastik mungkin banyak dipandang sebagai limbah yang mengotori lingkungan.

Baca Juga : Tak Menyangka Hasil Operasi Plastik Keempatnya Gagal, Ratna Sarumpaet: Saya Malu, Saya Berusaha Menutupi

Namun, bagi siswa sekolah Guwahati di India, plastik-plastik itu seperti emas.

Bagi mereka, plastik adalah emas yang bisa mengantar mereka untuk mendapatkan pendidikan gratis.

Diwartakan Elite Readers, Mazin Mukhtar dan Parmita Sarma bertemu di India untuk pertama kalinya pada tahun 2013.

Baca Juga : Atasan HS Bongkar Tabiat Pemuda Pengancam Penggal Kepala Jokowi Selama Bekerja di Yayasan Badan Wakaf Al-Quran

Rupanya, memiliki satu impian yang sama untuk membawa perubahan di bidang pendidikan.

Pada tahun 2016, impian mereka mendorong mereka untuk membangun sekolah gratis berbasis keberlanjutan di pusat Assam yang disebut Akshar.

Awalnya, Mazin dan Parmita menghadapi kesulitan karena sebagian besar orang tua tidak mau mengirim anak-anak mereka yang bekerja untuk belajar.

Baca Juga : Masih Ingat Ciripa? Dulu Cuma Asisten Uya Kuya Kini Tajir Melintir Berkat Bisnis WO dan Desainer Gaun Pengantin

Kemudian, Mazin dan Parmita menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan keuangan keluarga sambil memberikan anak-anak mereka pendidikan yang layak.

Parmita berkata bahwa dia dan rekannya ingin memulai sekolah gratis untuk semua, tetapi kemudian mereka menemukan ide itu setelah menyadari adanya masalah sosial dan ekologi yang lebih besar di daerah itu.

Parmita ingat bagaimana awalnya ruang kelas mereka dipenuhi dengan asap beracun setiap kali ada orang di sekitar mereka yang membakar plastik.

Baca Juga : Tak Hanya Mengusir Kantuk, Tidur Siang Saat Puasa Ternyata Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan

Di sana ada kebiasaan untuk membakar plastik agar tetap hangat.

Untuk itu, Mazin dan Parmita ingin mengubahnya dan mulai mendorong siswa mereka untuk membawa sampah plastik mereka untuk biaya sekolah.

Akshar adalah sekolah kecil yang dimulai dengan 20 siswa, namun sekarang sudah memiliki hampir 100 siswa yang berusia antara 4 dan 15 tahun.

Baca Juga : Usai Bongkar Identitas Polisi Anggota Polda Jatim Pemesan Vanessa Angel, Bibi Ardiansyah Kini Temukan Nomor Ponselnya

Para generasi muda itu diajar betapa pentingnya pendidikan, kelestarian lingkungan dan memberikan timbal balik pada komunitas mereka dengan membuat mereka sepenuhnya terlibat dalam kegiatan sekolah yang berbeda.

Parmita membagikan cerita bahwa sekolah mereka bukanlah sekolah biasa yang terlihat sejak orang masuk ke sana.

Di sekolah itu, para siswa akan duduk di ruang terbuka di bawah atap bambu.

Baca Juga : Sempat Jadi Teka-teki, Sosok Setan Gundul Pembisik Angka Kemenangan 62% Prabowo - Sandi Akhirnya Terkuak

Gagasan di balik itu adalah untuk membuka ide-ide pendidikan konvensional.

Jadi, alih-alih nilai atau kelas khusus usia, mereka memiliki level, di mana siswa dari berbagai kelompok umur mempelajari hal yang sama pada saat bersamaan.

Di sekolah yang unik itu, siswa diharapkan membawa tas plastik berisi sekitar 25 item sampah plastik setiap minggu sebagai 'pembayaran' untuk biaya sekolah mereka.

Plastik tersebut kemudian akan didaur ulang.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul : "Bukan dengan Uang, Siswa di Sekolah Ini Justru Bayar Pakai Sampah Plastik".

(*)