Hal ini bertentangan dengan anjuran pemerintah agar di dalam rumah saja saat gerhana terjadi.
Saking tersohornya, Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadikan Kiai Tur sebagai panutannya.
Sebab-sebab diatas itulah yang membuat Kiai Tur menjadi 'Duri dalam daging' bagi rezim Orba.
Kiai Tur wafat di Kudus pada tahun 1999.
Sebelum wafat, Kiai Tur mewariskan ilmu falaknya kepada sang putra bernama Sirril Wafa’. Juga dua santri kesayangannya: KH Nur Ahmad di Krian, Jepara, dan KH Ma’sum Rosyidi di Kudus. (Seto Aji/Gridhot.ID)