Find Us On Social Media :

Kepincut Lelaki Lain Saat Main Game PUBG, Seorang Istri Nekat Ceraikan Suami

Game PUBG Mobile

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Maraknya game online di era digital ini ternyata banyak membawa pengaruh perubahan kehidupan seseorang.

Game online ini bisa berdampak positif bagi hidup seseorang namun juga bisa berdampak negatif.

Salah satu game online yang sedang booming pada saat ini dan membawa pengaruh cukup besar di masyarakat adalah game PUBG.

Baca Juga: Tak Terima 20 Anggotanya Ditangkap, Geng Motor Jabodetabek Tantang Balik Polisi

Game PUBG (PlayerUnknow's BattleGrounds) merupakan game yang memiliki potensi untuk membuat kecanduan para pemainnya.

Bukan hanya berbahaya untuk anak-anak, namun candu permainan PUBG rupanya sampai mampu membuat rusaknya hubungan dalam rumah tangga.

Kasus perceraian dalam keluarga karena pengaruh game PUBG ini beberapa kali terjadi di daerah Timur Tengah.

Baca Juga: Masih Ingat Haji Lulung? Lama Tak Terdengar Usai Sempat Viral Lantaran Berseteru dengan Ahok, Kini Ia Dipastikan Lolos ke Senayan

Dilansir Gridhot.ID dari The Indian Express, seorang ibu muda di India belum lama ini menghubungi layanan konsultasi perempuan dan mengutarakan keinginannya untuk bercerai.

Namun alasan yang disampaikan perempuan berusia 19 tahun asal Ahmedabad itu cukup membuat heran.

Perempuan yang tidak diungkapkan identitasnya itu menghubungi layanan konsultasi bantuan perempuan di India, Abhayam 181.

Kepada layanan konsultasi itu, perempuan tersebut mengungkapkan bahwa dirinya ingin bercerai dari suaminya saat ini agar dapat menikah dengan pria yang dikenalnya di game online PUBG.

Baca Juga: Seorang Pria Nekat Pecahkan Kaca Kereta Super Cepat Cuma Karena Merasa Mual

Perempuan itu mengatakan jika dirinya menjadi terpikat dengan seorang pria yang bermain game tersebut secara rutin.

Ia juga mengetahui bahwa kenalannya dalam game PUBG tersebut tinggal tak jauh dari rumahnya.

Namun, perempua ini tak mengungkapkan apakah dirinya pernah bertemu secara langsung atau belum dengan kenalannya tersebut.

Baca Juga: Singgung Film Sexy Killers dan Sebut Komisaris Batu Bara, Gibran Rakabuming: Kotor Kan Mukanya

Menanggapi permintaan perempuan tersebut, Abhayam menugaskan tim konseling untuk mengunjungi perempuan tersebut dan keluarganya.

Setelah adanya konseling, ditemukan bahwa masalah dari perempuan tersebut adalah kecanduan game PUBG.

Ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan ponselnya dibanding dengan keluarga.

Sonal Sagathiya, dari tim konseling yang bertemu dengan perempuan itu, menasihatinya untuk mempertimbangkan kembali keinginannya bercerai.

Baca Juga: Viral Video Peserta Acara Buka Bersama Tenggak dan Bersulang Minuman Keras, Pengelola Hotel Angkat Bicara

"Kami kemudian menawarkan agar dia tinggal di pusat rehabilitasi di Ahmedabad, tetapi dia menolak dengan alasan di sana tidak mengizinkan penggunaan ponsel," kata Sagathiya.

"Dan kebijakan dari layanan bantuan Abhayam adalah para penasihat tidak boleh memaksakan keputusan kepada wanita itu dan hanya menasihatinya tentang pilihan yang ada."

"Wanita itu mengatakan perlu waktu untuk memikirkannya kembali dan akan menghubungi saluran layanan bantuan jika dia membutuhkan bantuan lebih lanjut," tambahnya.

Baca Juga: Prabowo dan Rombongan Disebut Berencana Pergi ke Luar Negeri, Titiek Soeharto: Kita Kan Menang, Ngapain Harus Takut

Kepala proyek saluran bantuan Abhayam 181, Narendrasinh Gohil mengatakan, rata-rata layanan itu menerima sekitar 550 panggilan telepon setiap hari.

Dari jumlah tersebut, sekitar 90 di antaranya ditindaklanjuti oleh tim penasihat yang mengunjungi kediaman penelepon.

"Tapi ini adalah yang pertama kalinya kami menemukan kasus seperti ini.Biasanya, para ibu yang menelepon mengeluhkan tentang anak-anak mereka yang kecanduan PUBG," kata Gohil.

Sebelumnya kasus serupa juga dialami oleh pasangan asal Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Berhasil Amankan 68 Terduga Teroris, Polri Masih Cium Adanya Potensi Serangan Pada 22 Mei

Gara-gara kecanduan bermain game PUBG hubungan pasangan ini menjadi berantakan.

Pernikahan mereka hancur karena sang istri mengamuk setelah dilarang bermain PUBG oleh suaminya.

Dilansir Gridhot.ID dari laman Gulf News, Kapten Wafa Khalil Al Hosani, Direktur Pusat Sosial di Kepolisian Ajman, mengatakan mereka menangani salah satu kasus perceraian paling aneh.

Baca Juga: Siap Jalankan Amanat Presiden Jokowi, Wiranto Pastikan Suasana Kondusif Pada 22 Mei Mendatang

Menurut Al Hosani, seorang wanita muda berusia 20-an telah mengajukan gugatan cerai dari suaminya.

Wanita yang tak disebutkan identitasnya itu mengaku habis bertengkar dengan suaminya setelah dilarang bermain PUBG.

Dia merasa hak-haknya telah dirampas oleh sang suami karena dilarang bermain game online PUBG.

"Dia mengatakan alasan suaminya melarang bermain game online tersebut. Suaminya takut dia mengabaikan tugas sebagai ibu rumah tangga," kata Al Hosani.

Baca Juga: Dikabarkan Masih dalam Kondisi Kritis, Kini Lima Pelaku Pengeroyokan AKP Aditia Mulya Berhasil di Ringkus

Dia pun menyebut jika perlakuan suaminya itu sudah sangat keterlaluan.

Pasalnya, hanya dari game itulah dia mendapatkan kesenangan dan hiburan.

Namun, jawaban berbeda diberikan oleh suaminya. Menurutnya, apa yang dilakukannya itu bukan untuk mengekang kebebasan istrinya.

Baca Juga: Viral Foto Panglima TNI Acungkan Jempol Disebut Pro Jokowi, Gibran Rakabuming Beri Klarifikasi

Kata sang suami, dia melarang istrinya bermain game online sebagai langkah pencegahan agar rumah tangganya tidak berantakan.

Sebab, jika seseorang sudah kecanduan game online, maka dia akan melupakan atau melalaikan tugas-tugasnya sebagai seoarang istri.

Sang suami mengaku merasa terkejut dengan langkah istrinya yang mengajukan cerai hanya karena dilarang bermain PUBG.(*)