Tergabung Dalam Jaringan ISIS, Pelaku Bom Bunuh Diri Tugu Kartasura Kerap Minta Uang Orang Tua untuk Rakit Bom

Kamis, 06 Juni 2019 | 09:20
Tribunjateng.com/Jamal A Nashr

Pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan Kartasura saat sampai di RS Bhayangkara Prof Awaloedin Djamin, Selasa (4/6/2019).

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Pelaku bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019) dini hari berhasil didentifikasi oleh polisi.

Melansir dari Kompas, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang berada di lokasi mengatakan, terduga pelaku diketahui berinisial RA (22) dan merupakan warga setempat.

"Korban diduga pelaku (peledakan) tinggal bersama orangtuanya di sini (Kartasura)," ungkap Rycko di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019) dini hari.

Baca Juga: Misteri Dibalik Kain Batik Sawunggaling Hitam Penutup Jenazah Ani Yudhoyono, SBY Juga Baru Menyadari

Rycko mengatakan pihaknya masih terus mendalami untuk mengungkap jaringan korban yang diduga pelaku peledakan tersebut dari semua bukti yang didapatkan dari olah TKP.

"Informasi dari petugas memang ada beberapa barang yang ada kaitannya dengan tempat kejadian perkara," tuturnya.

Polisi pun telah menggeledah rumah orangtua RA dan menemukan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan ledakan di tempat kejadian.

Baca Juga: Isak Tangis Pengungsi Tragedi Gempa dan Tsunami Palu Pecah Saat Menunaikan Shalat Id di Kamp Pengungsian, Seorang Wanita Tak Sadarkan Diri

Terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Senin (3/6/2019) dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Dari kabar terbaru, diduga pelaku telah tergabung didalam baiat ISIS untuk melakukan teror.

Melansir dari Wartakotalive.com (6/6/2019), sang pelaku Rofik Askarudin juga sempat mengajak kedua orang tuanya untuk bergabung baiat.

Namun, kedua orang tuanya menolak.

Baca Juga: Junjung Tinggi Toleransi, Ribuan Umat Muslim di Sikka Jalankan Shalat Id dengan Khusuk di Halaman Depan Gereja GMIT Maumere

"Kedua orangtuanya sempat diajak, namun menolak," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel di Semarang, Rabu (5/6/2019).

kompas.com
kompas.com

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel didampingi Pangdam IV/4 Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi saat memberikan keterangan pers di lokasi ledakan di Simpang Tiga Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019) dini hari.

Ia juga sempat diperingatkan oleh kedua orang tuanya setelah mengetahui aktivitasnya bergasbung baiat ISIS.

Anak pasangan Muhtadi dan Sukinem itu diketahui aktif berkomunikasi melalui media sosial dengan pimpinan ISIS di Suriah sejak 2018.

Baca Juga: Usai Shalat Id, Tri Rismaharini Kembali Tertangkap Kamera Lakukan Aktivitas di Tengah Masyarakat Dengan Kursi Roda

Setelah dibaiat pada akhir 2018, lanjut Kapolda, pelaku memiliki motivasi untuk melaksanakan perintah jihad.

Selain itu, Kapolda juga menjelaskan bahwa Rofik sering meminta uang pada kedua orang tuanya untuk membeli komponen bom rakitan.

"Beli komponen dari uang minta orangtua, belinya dicicil," kata Irjen Rycko.

Menurutnya, komponen bom yang ditemukan di lokasi kejadian sama persis dengan komponen yang diamankan polisi saat menggeledah rumah pelaku di Kranggan Kulon, Wirogunan, Kabupaten Sukoharjo.

Baca Juga: Sempat Jadi Misteri, Ini Sosok Wanita yang Muncul untuk Peluk dan Tangisi Nisan Ani Yudhoyono Usai Pemakaman

Tribun Solo (Asep Abdullah Rowi)
Tribun Solo (Asep Abdullah Rowi)

Pelaku bom bunuh diri tugu PosPam Kartasura.

Bom yang digunakan pelaku tergolong sebagai 'low explosive' dengan bahan baku 'black powder'.

"Diledakkan secara manual," tambahnya.

Pelaku juga diketahui belajar sendiri tentang cara membuat bahan peledak dan diaplikasikan sendiri di rumahnya.

Baca Juga: Terpantau Lancar, Arus Mudik 2019 Jadi Bahan Candaan Netizen: Mudik Kok Gak Macet, Apa-apaan Ini

Saat ini, pelaku masih dalam penahanan dan perawatan di RS Prof Awaludin Djamin atau RS Bhayangkara, Kota Semarang.

Kepada para orangtua, Kapolda juga mengimbau untuk terus mengingatkan kepada anaknya tentang bahaya radikalisme.(*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Wartakotalive.com, Kompas.com, GridHot.ID