Find Us On Social Media :

Fenomena Unik Pemudik Sepeda Motor, Pasang Tulisan Ungkapan Rindu Kampung Halaman

Fenomena unik pemudik 2019

Laporan reporter Gridhot.ID - Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Mudik alias pulang kampung sudah menjadi tradisi luar biasa bagi masyarakat Indonesia.

Karena itu para perantau amat menunggu-nunggu momen mudik lebaran karena bakal berkumpul dengan keluarga tercinta di hari yang Fitri.

Para pemudik biasanya akan menggunakan bermacam moda transportasi menuju kampung halamannya macam kereta api, pesawat, kapal laut dan bus atau kendaraan pribadi.

Baca Juga: Tergabung Dalam Jaringan ISIS, Pelaku Bom Bunuh Diri Tugu Kartasura Kerap Minta Uang Orang Tua untuk Rakit Bom

Selain itu, sering terjadi fenomena - fenomena khas mudik yang dapat ditemui selama dalam perjalanan.

Biasanya, fenomena tersebut kerap ditemui pada pemudik jalur darat terutama pengendara sepeda motor.

Salah satunya adalah ungkapan keresahan melalui tulisan yang tertempel di bagian belakang kendaraan yang mereka naiki.

Baca Juga: Misteri Dibalik Kain Batik Sawunggaling Hitam Penutup Jenazah Ani Yudhoyono, SBY Juga Baru Menyadari

Bila sepintas membaca tulisan yang tertempel ala kadarnya di bagian belakang tas atau barang bawaan si pengendara, dapat membuat rasa geli yang disusul tawa.

Namun jangan salah, bila diperhatikan secara seksama seraya menahan gelak tawa, berbagai macam ungkapan yang mereka tulis, sebenarnya sarat akan makna.

Fenomena unik ini pun viral melalui media sosial.

Salah satu media sosial yang merangkum fenomena tersebut adalah akun Instagram @dolorsidoarjo.

Baca Juga: Tradisi Unik Pulau Buton Usai Rayakan Idul Fitri, Ratusan Wanita Buka Ajang Cari Jodoh

Beberapa potret berhasil diabadikan akun ini.

Dalam foto tersebut, terdapat beberapa baris kalimat yang tampak pada medium yang menyerupai kertas putih, tertempel dibagian belakang tas seorang penumpang yang duduk diatas motor.

Kalimat itu ditulis dalam Bahasa Jawa Ngoko, bunyinya, "wong tuo ora butuh bondo. Tapi butuh anak'e teko. Muliho! SUGIH-KERE TETEP MULIH-KEDIRI".

Artinya, "orang tua tidak menginginkan uang. Tapi menginginkan anaknya datang. Pulanglah! KAYA-MISKIN TETAP PULANG-KEDIRI".

Baca Juga: Isak Tangis Pengungsi Tragedi Gempa dan Tsunami Palu Pecah Saat Menunaikan Shalat Id di Kamp Pengungsian, Seorang Wanita Tak Sadarkan Diri

Hal serupa juga nampak di sebuah sepeda motor matic yang dinaiki dua orang berboncengan.

Dibawah plat nomor bagian belakang motor tersebut, tertempel sebuah medium mirip kertas berwarna putih yang berbentuk persegi panjang.

Disitu terdapat beberapa baris kalimat yang tercetak tebal berwarna hitam menggunakan huruf kapital.

Kalimat itu menggunakan Bahasa Jawa Ngoko, bunyinya "Sak Adoh-Adoh e Lungo Tetep Eling Wong Tuo. Wong Tuo Ora Butuh Bondo, Tapi Butuh Anak'e Teko".

Artinya, "Sejauh-jauhnya pergi. Tetap ingat orang tua. Orang Tua Tidak Butuh Uang Tapi Butuh Kehadiran Anaknya".

Selain akun Instagram @dolordisoarjo, akun Instagaram @mhphea27 juga sempat membagikan foto serupa.

Dalam foto ini, tampak seorang pengendara yang membawa kotak kardus berwarna coklat yang terikat bagian belakang bangku penumpang.

Baca Juga: Junjung Tinggi Toleransi, Ribuan Umat Muslim di Sikka Jalankan Shalat Id dengan Khusuk di Halaman Depan Gereja GMIT Maumere

Disisi paling belakang kardus tersebut, tertempel dalam posisi vertical sebuah medium kertas persegi panjang berwarna putih.

Dalam kertas itu terdapat beberapa baris kalimat, yang tampaknya ditulis secara manual dengan tangan.

Dibaca sepintas, tulisan itu masih menggunakan bahasa yang sama, yakni Bahasa Jawa Ngoko.

Tertulis, "Sepurone Mak, Taun iki mek iso ngowo THR. Durung iso nggowo mantu".

Baca Juga: Usai Shalat Id, Tri Rismaharini Kembali Tertangkap Kamera Lakukan Aktivitas di Tengah Masyarakat Dengan Kursi Roda

Artinya, "Maafkan Bu. Tahun ini hanya bisa bawa THR. Belum bisa bawa Menantu".

Melihat fenomena tersebut, antusiasme masyarakat saat melakukan perjalanan mudik tahun ini menggunakan sepeda motor masih sangat besar.

Namun, pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan tetap selalu mengimbauh supaya mematuhi peraturan demi menjaga keselamatan pemudik.(*)