Dijuluki God Father of Broken Heart, Didi Kempot Sebut Lagu Cidro Lebih Dulu Ngehits di Belanda dan Suriname Daripada Indonesia

Kamis, 13 Juni 2019 | 15:24
Instagram/@didikempot_legendofjavanese_

Didi Kempot

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -Penyanyi campursari Didi Kempot menjadi trending topic di Twitter pada Senin (10/6/2019) lalu.

Nama Didi bertengger di peringkat kelima dalam daftar 10 topik yang paling banyak disebutkan di Twitter pada hari itu.

Dari penelusuran sejumlah twit para pengguna Twitter, penyanyi asal Jawa Tengah itu mulai ramai dibicarakan setelah sebuah akun bernama @trialdinoo mengunggah video suasana penonton saat menyaksikan Didi Kempot manggung di Taman Balekambang, Solo pada Minggu (09/6/2019).

Baca Juga: Beri Bintang Satu ke Sopir Taksi Online, Seorang Wanita Pemandu Lagu Dipecat Perusahaannya

Dalam video berdurasi 29 detik itu, tampak sejumlah penonton pria begitu antusias ikut menyanyikan lagu berjudul Cidro dalam bahasa Jawa yang dibawakan Didi Kempot di atas panggung.

"Suasana surakarta sad boy club ketika menonton God Father of broken heart "Didi Kempot" yang dipimpin langsung oleh @jarkiyo," tulis akun @trialdinoo dalam unggahannya pada 9 Juni 2019.

Ribuan twit kemudian bermunculan, memuji Didi Kempot. Ada yang menyebutnya sebagai legenda hidup bahkan ada pula yang menganugerahinya gelar "Lord" alias Raja.

Baca Juga: Viral! Ibu-Ibu Komplek Zaman Now Aransemen Lagu Kill This Love Blackpink Versi Ramadan

Usai dirinya jadi viral di Twitter, Didi Kempot mengungkap fakta menarik dibalik lagu Cidro yang melambungkan namanya.

Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari Tribun Jateng.

Usai tampil dalam malam pengumuman pemenang Java Balloon Festival 2019 di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (12/06/2019), Didi Kempot menceritakan sebuah fakta menarik di balik lagu Cidro yang dibawakannya.

Awalnya, Didi Kempot tidak menyangka kalau lagu-lagu yang dinyanyikannya akan membawa dia menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Baca Juga: Sebut Suaminya Mirip Kanebo Kering, Syahrini Justru Meleleh Saat Dinyanyikan Lagu oleh Reino Barack

"Saat saya nyanyi lagu berjudul Cidro dan semuanya ikut bernyanyi.

Seusai nyanyi saya bilang, pengunjung yang hadir di sini kayaknya akademisi semua.

Ternyata besoknya jadi trending topic," kata Didi Kempot kepada Tribunjateng.com.

Baca Juga: Bersikap Belagu Tolak Unsur TNI AL di Lautan, Aksi Kapal Selam Indonesia Pernah Permalukan Angkatan Laut Malaysia

Didi menjelaskan bahwa lagu-lagu yang ia ciptakan memang menggambarkan potret kehidupan yang dekat dengan kita alami semuanya.

Dia sudah menjalankan sejak tahun 1989.

"Lagi berjudul Cidro saya rekam pada tahun 1989.

Terus berlanjut dengan lagu-lagu yang lainnya.

Perlu diketahui, bahwa lagu itu sebelum ngetop di Indonesia sudah sukses di Belanda dan Suriname," jelas penyanyi bernama lengkap Didi Prasetyo ini.

Baca Juga: Salah Lirik Saat Nyanyi Lagu Indonesia Raya, Rossa Terang-terangan Minta Maaf

Habis itu lahirlah lagu-lagu lain seperti Pamer Bojo, Suket Teki, Layang Kangen, Jambu Alas dan masih banyak lagi.

Dari lagu yang ia ciptakan, Didi mengungkapkan ternyata anak-anak muda di Indonesia tanpa sengaja ikut memperhatikan lagu karya-karyanya.

Baca Juga: Soal Lirik Lagu Syahrini 'Cintaku Kandas', Nikita Mirzani: 'Niki Kan Juga Pengen Kaya Netizen'

"Hal itu yang membuat saya kagum dengan anak-anak muda Indonesia khususnya Jawa.

Masih sangat mencintai lagu-lagu saya dan saya sangat mengapresiasi," ungkapnya.

Didi menambahkan tujuan ia membuat lagu untuk mengajak anak-anak muda untuk mencintai kembali budaya kita.

"Saya berseni tujuannya untuk mengajak agar rekan-rekan muda tidak lupa sama budaya kita.

Baca Juga: Komentari Keputusan KPID Jabar Tentang Siaran Lagu Berbahasa Asing, Ridwan Kamil: Bukan Pelarangan, Tapi Pembatasan

Baik itu lagu Jawa, Sunda, Papua, Batak, Padang itu semuanya bagus.

Terpenting yang tradisional tidak boleh ditinggalkan," ujarnya.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Twitter, Tribun Jateng