Find Us On Social Media :

Kisah Operasi Intelijen Indonesia yang Sukses Meringkus Gembong Teroris Dunia Tangan Kanan Osama bin Laden

Yontaifib Marinir, salah satu pasukan elit TNI yang berkemampuan anti teror

Gridhot.ID - Alergi akut akan menyerang pemerintah Amerika Serikat jika mereka dulu mendengar nama gembong teroris dunia macam Osama bin Laden.

Sebelum dinyatakan tewas dalam operasi Geronimo pada 2 Mei 2011, Osama bin Laden kerap menghantui keselamatan pasukan Amerika di Timur Tengah.

Osama menjadi buruan nomor satu Amerika usai mendirikan gerakan radikal Al Qaeda.

Jaringan Al Qaeda rupanya tersebar ke berbagai negara.

Baca Juga: Video Panas 2 Pelajar SMK di Bulukumba Beredar, Pemkab Jelaskan Kondisi Terkini Kedua Pemerannya

Banyak dari anggota Al Qaeda mencoba menyusup ke negara-negara sekitar Afghanistan dan tak terkecuali ke Indonesia.

Mengutip bbc.co.uk, Minggu (16/6/2019) Pada tahun 2002 salah satu letnan Al-Qaeda yang merupakan tangan kanan Osama bin Laden, Omar al-Faruq merencanakan pemboman kedutaan Amerika Serikat (AS) di berbagai negara.

Faruq yang sudah dilatih menjadi teroris sejak tahun 1990 di Afghanistan dan menjadi orang kepercayaan Osama bin Laden menyatakan akan memerangi Amerika dimanapun, kapanpun.

"Saya katakan kepada Amerika ... kami akan memerangi mereka ... di Irak dan di negara mereka," ancam al-Faruq.

Baca Juga: Tak Hanya Gadaikan Istri, Hori Juga Jual Anaknya Sendiri Saat Berusia 10 Bulan

"Mereka tidak akan mampu menghentikan pawai jihad ... dengan pos-pos pemeriksaan, pasukan, mesin, peralatan canggih. Tidak peduli seberapa kuat atau lengkapnya mereka, mereka tidak akan mengalahkan Yang Mahakuasa," teriak Omar al-Faruq.

Sasaran al-Faruq ialah mengebom kedutaan AS di Asia Tenggara.

Sialnya, Kedutaan Amerika di Indonesia dipilihnya sebagai debut teror al-Faruq.

Entah dengan cara apa Omar al-Faruq berhasil masuk ke Indonesia dan sudah merancang serangan ke kedutaan Amerika di Jakarta.

Untung aparat keamanan Indonesia termasuk TNI berhasil mencium gelagat berbahaya teroris ini.

Baca Juga: Tak Akui Prabowo Atau Jokowi, Pengikut Nabi Palsu Sensen Komara Justru Anggap Junjungannya Presiden Pusat RI

TNI segera merespon cepat dan berhasil mengetahui dimana batang hidung Omar -al-Faruq.

Dibentuklah tim Buru Sergap yang dipimpin oleh Letjen Andika Perkasa mengingat dirinya pernah jadi Komandan Tim 3 Sat.Gultor 81.

Operasi penangkapan segera dilakukan sebelum semuanya terlambat.

Tim buru sergap TNI ini bergerak cepat ke tempat persembunyian Omar al-Faruq di Bogor.

Tanpa kesulitan berarti, tim berhasil meringkus al-Faruq di Masjid Jami' Bogor pada 5 Juni 2002.

Usai diamankan, al-Faruq diserahkan ke pihak Amerika dan dikirim ke fasilitas penahanan Bagram, Irak.

Namun al-Faruq berhasil kabur dari Bagram pada Juli 2005.

Hingga akhirnya pada 25 September 2005, 200 personel pasukan komando Inggris menyatroni persembunyian al-Faruq di al-Tuninnah Basra, Irak.

Sempat terjadi baku tembak hingga akhirnya al-Faruq tewas setelah tersambar peluru. (Seto Aji/Gridhot.ID)