Find Us On Social Media :

Kisah KRI Samadikun Bombardir Kapal Selam Asing Sampai Rusak Karena Menyusup ke Perairan Indonesia

KRI Teuku Umar 385 sedang meluncurkan RBU-6000 yang berguna untuk membabat kapal selam.

Gridhot.ID - Sebuah angkatan laut wajib hukumnya memiliki kemampuan Anti-Submarine Warfare (ASW) atau kemampuan Anti Kapal Selam.

Unsur untuk melakukan peperangan anti kapal selam beragam.

Mulai dari pesawat maritim, helikopter hingga kapal permukaan sampai melawan dengan kapal selam sendiri.

TNI AL sebagai angkatan perang matra laut Indonesia untungnya sudah diperlengkapi dengan berbagai alutsista untuk mampu melaksanakan peperangan anti kapal selam.

Baca Juga: PM Mahathir Mohamad Sebut Tim Penyelidik Kasus Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines MH17 Konyol dan Sarat Politik

Sebut saja sekarang ada AS565 MBe Panther yang dipunyai oleh TNI AL berkemampuan mengeliminasi kapal selam.

Ada pula berbagai Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang dilengkapi berbagai sensor untuk mendeteksi kapal selam.

Ternyata ada kisah menarik mengenai pengalaman para personil kapal perang Indonesia yang harus menjalankan pemboman laut untuk mengusir kapal selam asing yang menyusup ke perairan Indonesia.

Mengutip lib.ui.ac.id, seperti diceritakan oleh Laksda TNI (Purn) Ir. Budiman Djoko Said, MM, suatu hari pada tahun 1981, sebuah Gugus Tugas (GT) Eskader dibawah pimpinan Laksma TNI Iman Taufiq dengan salah satu unsurnya yakni KRI Samadikun mendeteksi kehadiran kapal selam asing di perairan Bawean.

Baca Juga: Sudah Dikubur di Liang Lahat, Jenazah Bayi Usia 6 Bulan Malah Bergerak