Find Us On Social Media :

Coup d'Etat, Panglima Angkatan Bersenjata Etiopia Ditembak Mati Oleh Pengawalnya Sendiri

Kepala Staf Angkatan Etiopia, Jenderal Seare Mekonnen dilaporkan ditembak mati oleh pengawalnya sendiri dalam upaya kudeta Sabtu (22/6/2019).

Antara lain dia membebaskan para tahanan politik, mencabut larangan keberadaan partai politik, dan menuntut pejabat yang ditudah telah melanggar HAM.

"Upaya kudeta di Amhara bertentangan dengan konstitusi dan dimaksudkan untuk mengacaukan perdamaian di kawasan tersebut," demikian keterangan kantor PM.

Amhara menjadi begitu penting karena daerah asal kelompok etnis Amhara merupakan wilayah terpadat kedua di Etiopia, dengan Amharik menjadi bahasa negara.

Baca Juga: Tanggapan Mbah Mijan Mengenai Keaslian Viralnya Bus Hantu Cikampek-Bandung : Bisa Jadi yang Dialami Doi Memang Real

Kawasan itu menjadi lokasi konflik etnis di mana puluhan orang tewas pada Mei lalu ketika suku Amhara terlibat bentrok dengan Gumuz di Amhara dan wilayah sekitar.

Kekerasan etnis yang biasanya dipicu oleh sengketa tanah telah menyebabkan sekitar tiga juta orang mengungsi.

Amerika Serikat (AS) dilaporkan sudah mendengar insiden itu.

Melalui kicauan di Twitter, Kementerian Luar Negeri AS mengimbau kepada stafnya untuk tetap berada di gedung menyusul upaya kudeta pada Sabtu (22/6/2019).

Baca Juga: Pernah Bantai 100 Orang ISIS, Sniper Cantik Ini Dihargai Rp 13 Miliar Bagi Siapa Saja yang Bisa Menangkapnya untuk Dijadikan Budak Seks

Selain etnis, masalah lain yang dihaadapi oleh Ahmed adalah keresahan di internal militer. Oktober lalu, dia mengaku didatangi oleh ratusan tentara.

Para tentara itu meminta kenaikan gaji dan ada yang mengancam bakal membunuh. Ancaman itu jelas menakutkan.

Sebab, Ahmed pernah menjadi korban upaya pembunuhan.

Dalam demonstrasi yang berlangsung Juni 2018, dia selamat dari serangan granat yang meledak dan menewaskan dua orang serta melukai 100 lainnya terluka. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usaha Kudeta di Etiopia: Jenderal Ditembak Mati Pengawalnya Sendiri"