Find Us On Social Media :

Lahir dan Besar di Singapura, Siapa Sangka Nadiem Makariem yang Kini Digadang Jadi Calon Mentri Ternyata Cucu Tokoh Kemerdekaan Indonesia

Nadiem Makarim CEO Go-Jek.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Nadiem Makarim.

Seorang pengusaha muda yang banyak memberikan pengaruh besar untuk perekonomian bangsa Indonesia.

Bos dari perusahaan pioner transportasi online di Indonesia bernam Gojek ini digadang-gadang masuk menjadi calon menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun mendatang.

Baca Juga: Telinganya Akan Dipotong Pakai Sangkur Jika Bohong, Oknum TNI Gadungan Nangis Saat Diinterogasi Prajurit Kodim

Sebelumnya, deretan nama calon menteri yang masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi memang beberapa terdeiri dari anak-anak muda berpotensi.

Beberapa anak bangsa berpotensi seperti Grace Natalie, Tsamara Amany, dan Emil Dardak masuk dalam pencalonan mentri.

Begitu juga Nadiem Makarim, yang menjadi sorotan memiliki peluang besar menjadi calon mentri.

Baca Juga: Deretan Fakta Kematian Yunita Maulida, Remaja Putri Berbobot 142 Kg yang Meninggal di RSUD Sidoarjo

Kesuksesannya mengelola perusahaan menjadi daya tarik tersendiri di mata publik.

Sosoknya juga telah menjadi banyak panutan orang dalam berbisnis.

Melansir dari Tribunstyle.com, telah terhimpun beberapa fakta-fakta menarik tentang kehidupan bos perusahaan Gojek ini.

Baca Juga: 4 Fakta Tukang Bubur Pembunuh Bocah di Bogor, Dari Kecopetan Saat dalam Pelarian Hingga Kesal Diganggu Korban

1. Lahir di Singapura

Pria bernama lengkap Nadiem Anwar Makarim ini lahir di Singapura 4 Juli 1984.

Usianya sekarang menginjak 35 tahun.

Baca Juga: Minta 2 Anak Kandungnya Dihukum Adat Usai Jalani Pernikahan Sedarah, Ayah AN dan FI: Masukkan dalam Karung dan Tenggelamkan ke Laut

2. Silsilah Keluarga

Putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri anak bungsu dari tiga bersaudara.

Ayahnya merupakan seorang aktivis dan pengacara.

Sedangkan ibunya bekerja sebagai penulis lepas dan merupakan putri dari salah seorang sosok perintis kemerdekaan Indonesia, Hamid Algadri.

Melansir dari Wikipedia.org, Hamid Algadri adalah seorang pejuang perintis kemerdekaan Indonesia keturunan Arab yang berjasa dalam perundingan Linggarjati, perundingan Renville, KMB dan salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya negara Republik Indonesia.

Pada tahun 2014, Nadiem pun menikah dengan wanita bernama Franka Franklin.

3. Pendidikan

Nadiem mengenyam pendidikan dasar dan menegah pertamanya di Jakarta.

Ketika melanjutkan ke pendidikan SMA, Nadiem pindah bersekolah di Singapura.

Lulus SMA, Nadiem pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.

Baca Juga: Lari dari Kejaran Polisi karena Langgar Aturan Berkendara, Pria Ini Nekat Menginap di Selokan Selama 24 Jam

Ia mengenyam pendidikan di Brown University dari tahun 2002 hingga 2006.

3 tahun kemudian, ia pun melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Harvard Business School dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).

4. Awal Karir

Nadiem merintis karirnya dengan bergabung bersama perusahaan Mckinsey & Company yang berbasis di Jakarta pada tahun 2006.

Ia direkrut perusahaan tersebut sebagai konsultan manajemen selama tiga tahun.

Baca Juga: Bandingkan Jokowi dengan Nabi di Facebook, Pegawai Hotel di Bangka Belitung Diciduk Polisi

Nadiem juga bekerja di Zalora Indonesia sebagai Co-Founder serta Managing Editor.

Ia kemudian memutuskan keluar dari Zalora dan bekerja di Kartuku sebagai Chief Innovation Officer.

5. Mendirikan Gojek

Di tahun 2011, Nadiem Makarim mulai merintis perusahaannya yang kemudian dikenal dengan Go-Jek.

Go-Jek merupakan aplikasi pesan ojek online yang telah berkembang besar di Indonesia.

Perusahaan itu disebut memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau setara dengan Rp 7,2 triliun pada 2016 lalu.

Baca Juga: Video Viral Mobil dan Motor Hilang Secara Tiba-tiba di Sebuah Jembatan Buat Geger Warganet, Ini Penjelasannya

Go-Jek pun tak hanya menyediakan jasa pesan ojek online saja, namun juga jasa antar barang (Go-Send), makanan (Go-Food), kebersihan, massage, dan lain-lain.

Kini, aplikasi Go-Jek bahkan telah beroperasi di 50 kota di negara-negara Asia Tenggara.

Berdasarkan riset terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Gojek disebut telah berkontribusi sebesar Rp 9,9 triliun per tahun kepada perekonomian Indonesia.(*)