Find Us On Social Media :

Duel dengan Babi Hutan, Rahmat Selamat dari Tusukan Taring Sepanjang 9 Sentimeter

Ilustrasi babi hutan alias celeng

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot. ID - Baru-baru ini, seekor babi hutan menyerang warga di lereng selatan Gunung Slamet.

Korban penyerangan babi hutan, Rahmat Suwoharyo (52) warga Dusun Peninis, RT 1 RW 5, Desa Windujaya, kini masih terbaring di Rumah Sakit Islam (RSI) Purwokerto, Jawa Tengah.

Dilansir GridHot.ID dari Tribun Jateng, tubuh Rahmat tak berdaya menghadapi keganasan babi hutan yang disebutnya berukuran lebih besar dari seekor kambing.

Baca Juga: Anggap Remeh Kasus Rey Utami dan Fairuz A Rafiq, Farhat Abbas: Persoalan Ikan Asin Bisa Ditangani Anak Magang

Beberapa bagian tubuhnya terkoyak akibat serangan dan gigitan babi hutan tersebut.

Rahmat menceritakan, awalnya dia mendengar teriakan seseorang meminta tolong dari arah kebun.

Ia yang baru pulang berladang, akhirnya bergegas menuju sumber suara tersebut.

Baca Juga: Kisah Pilu Ibu Lumpuh, Tak Tau Putranya yang Driver Ojol Sudah 3 Hari Tewas Membusuk di Samping Kamar

Sesampainya di kebun, Rahmat melihat tetangganya yang sudah lanjut usia, Warsinah, sedang diserang seekor babi hutan.

Spontan ia mendekat untuk menolong Warsinah yang akhirnya meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit, Selasa (2/7/2019) malam.

"Begitu saya datang, babi hutan langsung nyerang saya. Saya sempat melawan, saya bacok tiga kali pakai parang panjang tapi tidak mempan," tutur Rahmat dengan suara lirih

"Mungkin karena (babi) sudah tua, hanya luka saja. Sempat saya tusuk juga tidak tembus, tenaganya besar sekali," tambahnya.

Baca Juga: Diomelin Emak-emak Karena Dikira Galih Ginanjar, Gilang Dirga Bingung Mau Marah Apa Ketawa

Taring babi menusuk dan mengoyak beberapa bagian tubuhnya.

Bahkan, tangan kirinya sempat digigit oleh babi hutan tersebut.

"Setelah itu saya nggak berdaya. Babi hutan akhirnya pergi setelah banyak warga yang datang menolong," ungkap Rahmat.

Baca Juga: Cegah Kecelakaan, 2 Bocah SD Jaga Perlintasan Kereta Api Menggunakan Sebatang Bambu

"Babi kemudian kabur setelah ditembak tiga kali. Babinya ganas sekali. Batang kayu runcing yang digunakan warga untuk menyerang juga dimakan sampai remuk," tambahnya.

Rahmat mengaku berduel dengan babi hutan tersebut tak lebih dari satu menit.

"Saya nggak sampai 1 menit, kalau ibu-ibu itu diserang lebih dari 1 menit mungkin. Kalau saya tidak datang waktu itu, enggak tahu bagaimana kondisinya. Diinjak, dibanting, taringnya panjang sekitar 9 sentimeter mungkin," ujar Rahmat.

Mengutip Kompas.com, Kepala Dusun II Desa Windujaya, Amin Mustofa mengatakan, mengatakan, babi hutan menyerang manusia diduga karena dalam posisi terdesak atau terancam.

Baca Juga: Telah Tewaskan 7 Warga Klaten, Kini Tawon Vespa Affinis Kembali Muncul di Jakarta

"Kemungkinan karena terdesak atau terancam, tapi banyak juga penyebab lainnya, bisa juga karena sedang musim kawin jadi babi hutan lebih agresif," kata Amin, Rabu (4/7/2019).

Kemungkinan lain, lanjut Amin, pasokan makanan di hutan menipis, sehingga babi hutan turun ke permukiman warga.

Menurut Amin, babi hutan biasanya hanya turun dan merusakan tanaman warga. Namun, penyerangan terhadap warga di desanya baru terjadi kali ini.

Baca Juga: Tatang Koswara, Sniper Legendaris Indonesia yang Berhasil Lumpuhkan 49 Musuh di Aksi Pertamanya

"Dulu di desa sebelah, Dusun Semaya, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, pernah menyerang warga, tapi akhirnya tertangkap," ujar Amin. (*)