Find Us On Social Media :

Dibalik Optimisme Jalankan Tugas di Tengah Masyarakat, Sutopo Selalu Takut Dibayangi Kematian

Sutopo Meninggal Dunia: Profilnya Masuk Media AS New York Times, Informasi Sutopo Disebut Dinanti Warga Indonesia

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho tutup usia.

Dia dikenal publik sebagai orang yang bertanggung jawab dan selalu sigap memberikan informasi terkait bencana.

Diketahui, Sutopo selama ini memiliki riwayat penyakit kanker paru yang diidapnya. Penyakit kanker paru yang diderita Sutopo sudah stadium 4B.

Baca Juga: Sosok-sosok Idola Sutopo Semasa Hidup, Jadi Penyemangat Saat Bertugas dan Lawan Rasa Sakitnya

Selama hidupnya, ia dikenang dengan beberapa momentum dan kisah perjuangan melawan panyakit yang diderita.

Melansir dari akun Twitternya, terlepas dari penyakit yang ia derita, Sutopo terus aktif menjalankan tugasnya di BNPB dengan membagikan informasi berkaitan dengan BNPB melalui Tweet-tweetnya.

Semangatnya melawan kanker paru sambil terus bekerja melayani masyarakat menimbulkan kekaguman dari masyarakat luas terhadap optimisme dirinya.

Baca Juga: Polantas Ditantang Duel oleh Pengendara Motor Bertubuh Kekar, Ini Kronologi Sebenarnya

Ketika ditanya tentang bagaimana Ia mendapatkan rasa optimisme itu, Sutopo menceritakan rasa sakit yang dialaminya.

 

Ia menceritakan tubuhnya yang sebenarnya tak kuat harus berada di depan televisi untuk konfrensi pers.

Namun, ketika tampil di depan TV ia tak boleh menunjukkan rasa sakitnya.

Sutopo juga menjelaskan, dokter sebenarnya menyarankan dirinya untuk banyak istirahat.

Baca Juga: Kisah Pilu Nenek Amur, Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Reot dan Sering Teriak-teriak Saat Minta Makan

Menurutnya, itu karena kanker itu menyebar pada saat penderita mengalami stres atau kelelahan.

Penyebaran kanker paru inilah yang membuat dokter menyarankan Sutopo lebih banyak beristirahat.

Meski begitu, dia mengatakan tidak mungkin dirinya beristirahat ketika ada bencana.

Baca Juga: Akhir Kisah Pasangan Sedarah Bulukumba, Resmi Dihapus dari KK dan Dianggap Sudah Meninggal Dunia

Buat Sutopo, membagi informasi kebencanaan menjadi hal yang harus dijalani.

Meskipun penuh optimisme dan terlihat percaya diri saat menjalani tugasnya dengan menahan sakit, Sutopo tetap mengakui bahwa dirinya takut akan kematian.

Hal itu terlihat ketika adanya kabar meninggalnya istri Indro Warkop, Nita Octobijanthy menyentak perhatian publik. Nita selama ini memang diketahui berjuang melawan penyakit kanker paru sejak Agustus 2017 lalu.

Baca Juga: Berjuluk Punggung Naga, Lihat Penampakan Medan Ekstrem Gunung Pramid Tempat Pendaki Thoriq Hilang

Melansir dari Kompas.com, pada saat Membaca kabar meninggalnya Nita sempat membuat Sutopo merasa terpukul.

Ia saat itu merasa takut karena dirinya juga mengidap penyakit yang sama.

"Kemarin baca (kabar meninggalnya Nita), juga (merasa) down saya," ungkap Sutopo kepada Kompas.com, Rabu (10/10/2018).

Baca Juga: Viral Seorang Pria Jadi Penumpang Tunggal Pesawat Citilink, Ini Penjelasan dari Pihak Maskapai

"Dalam arti, ada ketakutan-ketakutan untuk itu. Tapi saya buat tidur saja, malam (shalat) tahajud," imbuh Sutopo.

Bagi Sutopo, masalah ajal adalah urusan Tuhan.

Dia juga menuturkan, kabar duka dari sesama penderita kanker paru bukan pertama ini dia temui.

Selama ini dia telah tergabung dalam grup penderita kanker paru.

Baca Juga: Gantung Ijazah dan Fokus Nganggur, Pemuda Watampone Ngaku Siap Tagih Janji Jokowi Tentang Gaji Pengangguran

"Jadi (grup) itu membernya ada 210 orang. Itu juga sering semuanya merasakan hal yang sama (rasa sakit)," kata Sutopo.

"Kita sering sharing kalau sakit obatnya bagaimana, kendala-kendalanya apa. Tapi hampir tiap bulan ada juga yang meninggal," tambahnya.

Menurut Sutopo, kebanyakan orang yang keluar dari grup tersebut biasanya karena telah meninggal dunia.

Baca Juga: Terlalu Kurus, Penjahat Ini Bisa Kabur dari Penjara Hanya dengan Jalan Miring di Sela-sela Sel Tahanannya

"Jadi kalau ditanya, saya juga takut (meninggal dunia). Takut untuk seperti itu, tapi kan hidup mati itu urusan Tuhan," ujar Sutopo.

"Makanya, selagi ada sisa umur, sisa usia, saya ingin betul-betul melayani masyarakat terkait informasi bencana ini," tegasnya.

"Ya sebenarnya kan, kanker itu memang dari medis tidak ada yang bisa disembuhkan. Ya, kita harus tetap percaya yang bisa menyembuhkan itu Tuhan," kata Sutopo.

"Baik perawatan itu kan bagian dari ikhtiar kita. Selain ikhtiar lain seperti berdoa, bersedekah, tetap kita bekerja dan sebagainya (melakukan aktivitas lain)," sambungnya.

Baca Juga: Gantung Ijazah dan Fokus Nganggur, Pemuda Watampone Ngaku Siap Tagih Janji Jokowi Tentang Gaji Pengangguran

Namun, kini semua derita itu telah dilewati Sutopo.

Setelah berjuang keras dengan berbagai cara untuk melawan penyakit kankernya, pada Minggu 7 Juli 2019 sekitar pukul 02.20 waktu Guangzhou atau sekitar pukul 01.20 WIB Sutopo Purwo Nugroho berpulang.

Dan semua jasanya semasa hidup akan selalu dikenang dan dijadikan panutan oleh masyarakat Indonesia.(*)