Find Us On Social Media :

Romi Hoshino, Pembajak Komik Manga Kelas Kakap di Dunia Berhasil Diringkus Interpol Usai Raih Untung Sebesar Rp 41,27 Triliun

Romi Hoshino, pembajak manga kelas kakap.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.IDKomik Jepang atau sering disebut dengan nama manga telah menjadi sebuah alternatif bacaan hiburan untuk setiap orang.

Tak jarang pula banyak orang yang sangat menggandrungi komik khas Jepang ini.

Namun sayangnya komik manga ini terkadang sulit didapatkan di beberapa negara karena terbentur dengan aturan-aturan yang ada.

Baca Juga: Kesehatan Jiwa Brigadir Rangga Tianto Dipertanyakan Usai Tembak Seniornya Sesama Polisi, Pelaku Ternyata Pakai Senjata Organik Polri dan Ada Sejumlah Tes yang Harus Dilalui

Hal ini yang membuat beberapa penggemar manga kecewa.

Sehingga timbulah sebuah aksi pembajakan untuk menerobos regulasi yang ada.

Berkat perkembangan teknologi, digitalisasi komik membuat pembaca merasa pembajakan adalah solusi paling mudah.

Baca Juga: Usai Aksi Wanita Jilat Es Krim, Kini 2 Remaja Lakukan Hal Serupa dengan Ludahi Botol Soda di Supermarket Lalu Dikembalikan ke Lemari Pendingin

Terutama untuk mengikuti lanjutan cerita yang mereka sukai.

Pasalnya, di Jepang nyaris semua manga mengalami serialisasi di majalah khusus komik macam Shonen JUMP, Big Comic, atau Ribon.

Serial populer biasanya bab barunya rata-rata terbit tiga kali sebulan.

Komik scan ilegal atau bajakan ini tentu membantu memuaskan para penggemar berat.

Baca Juga: Punya Penghasilan Super Fantastis, Bocah 6 Tahun Asal Korea ini Jajan Rumah Seharga Rp 100 Miliar

Hal ini lah yang merugikan para komikus dan industri yang memproduksi manga.

Karena orang yang sudah membaca manga dari web atau scan biasanya malas untuk membeli versi cetaknya.

Namun kini, salah satu aktor terbesar di dunia pembajakan komik Jepang ini sudah berhasil diringkus polisi.

Baca Juga: Seruduk Puskesmas Hingga Tewaskan Putri Seorang Bidan, Pengemudi Trailer yang Alami Kecelakaan maut di Mojosongo Boyolali Tak Punya SIM dan Konsumsi Narkoba

Melansir dari AFP, ia adalah Romi Hoshino (27), seorang pembajak manga paling kakap sedunia.

Dia ditangkap aparat saat mendarat di bandara internasional Manila, Filipina.

Penangkapannya merupakan hasil kerja sama Kepolisian Filipina dan Jepang yang sudah memburunya sejak 2018.

Pria 27 tahun ini adalah pengelola Mangamura, salah satu situs manga ilegal terbesar di dunia.

Baca Juga: Nasib Apes Kurir Narkoba, Auto Masuk Bui Usai Mobil Van yang Dikemudikan Angkut Barang Haram Senilai Rp 1,9 Triliun Tabrak Mobil Polisi

Situs tersebut disebut-sebut sebagai pelanggar hak cipta paling top di Jepang.

Melansir dari Mainichi News, hal itu menyebabkan kerugian bagi industri penerbitan mencapai US$2.93 miliar atau setara Rp 41,27 triliun.

Pasalnya sebanyak seratus juta pengunjung menelusuri sekitar 60.000 serial manga yang mereka scan setiap bulannya.

Baca Juga: Menangis Histeris Tak Rela Ayahnya Tewas Ditembak Rekan Sesama Polisi, Putra Bripka RE Ucapkan Permintaan Terkhirnya Pada Sang Papa

Jumlah itu baru terhitung sejak September 2017 sampai Februari 2018.

Alhasil, Mangamura ditutup tahun lalu setelah pemerintah Jepang mendesak penyedia jasa layanan internet memblokirnya karena sudah melakukan pembajakan.

Pemerintah Jepang pun mengeluarkan peraturan mengunduh komik hasil scan dapat dikriminalisasi.

Sebelum akhirnya ditahan, pemerintah Jepang meminta bantuan aparat kepolisian Filipina untuk menangkap Hoshino.

Baca Juga: Peralatannya Tak Steril dan Sering Dihinggapi Kecoa, Salon Kecantikan Ilegal di Australia Ditutup Usai Pelanggannya Idap Virus HIV dan Hepatitis

Berkat kerjasama dengan interpol cabang Tokyo, Hoshino pun diringkus.

Belum jelas sejak kapan Hoshino rutin berkunjung ke Manila.

Media juga masih mendapat informasi, darimana dia bisa memperoleh akses scan manga resolusi tinggi untuk dibagikan pada penggemar manga.

Baca Juga: Disakralkan dan Diperlakukan Sebagai Hewan Istimewa, Seorang Pria di Pakistan dengan Motornya Rela Boncengkan Seekor Sapi yang Lelah Berjalan

"Keberadaannya di Filipina dianggap membahayakan publik," demikian pernyataan Jaime Morente selaku Kepala Biro Imigrasi Filipina kepada kantor berita AFP.

Hoshino kini ditahan di sebuah kantor imigrasi dan akan segera dideportasi ke Jepang.(*)