Find Us On Social Media :

Mahathir Mohamad Bangga 2 Kali Sopiri Jokowi Pakai Mobil Nasional Malaysia, Bagaimana Kabar Esemka? Ini yang Terjadi Pada Pabriknya Kini

Jokowi 2 kali disopiri Mahathir Muhammad pakai mobil nasional Malaysia.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad sopiri Presiden Indonesia Joko Widodo dengan mobil nasional Malaysia, Proton Persona ke acara makan siang yang ia selenggarakan di Seri Perdana, kediaman resmi perdana menteri pada hari Jumat (8/8/2019).

Dikutip GridHot.ID dari The Star, kedua pemimpin itu berkendara menggunakan mobil Proton dari Gedung Perdana Putra di mana mereka mengadakan pertemuan empat mata.

Jokowi, tiba di Malaysia pada Kamis (8/8/2019) untuk kunjungan dua hari.

Baca Juga: Walau Cuma Ajudan, Sandhyca Putrie Sebut Iriana Jokowi Sudah Anggap Dirinya Sebagai Anak, Akankah Jadi Mantu?

Ia ditemani oleh sang istri, Iriana Joko Widodo, dan rombongan.

Mahathir mengendarai mobil Proton Persona merah dengan nomor registrasi B 2367 A, yang diikuti oleh kendaraan lain yang membawa anggota rombongan Indonesia.

Ini adalah kedua kalinya Jokowi disopiri Mahathir dalam mobil Proton.

Baca Juga: Demi Mike Tyson, Sapi Kurban Milik Jokowi, Penjual Rela Beli Karpet Seharga Rp 2 Juta Agar Peliharaannya Bisa Tidur Nyenyak

Pada Februari 2015 lalu, Mahathir juga sempat mengajak Jokowi melakukan test drive dengan mobil Proton di sirkuit balap Sepang.

Kala itu, Mahathir belum menjabat sebagai Perdana Menteri, namun ia adalah ketua Proton saat itu.

Tak mau kalah dengan Malaysia, Jokowi sempat membanggakan mobil Esemka yang digadang-gadang akan jadi proyek mobil nasional Indonesia.

Sehingga tak jarang banyak orang yang mempertanyakan keberadaan produksi mobil Esemka.

Baca Juga: Bermarga Sama dengan Pimpinan KKB Ndugama, Listra Kogoya Perempuan Pegunungan Papua Pertama yang Jadi Perwira dan Dilantik Langsung Jokowi

Dikutip dari Kompas, lama tak ada kabar, ternyata pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi alias Esemka yang berada di Desa Demangan, Boyolali, Jawa Tengah, sudah mulai memproduksi mobil.

Hal ini dibuktikan oleh liputan eksklusif yang dibuat produser Fitri Oktarini dari KompasTV bersama tim dalam program Cerita Indonesia, Jumat (29/3/2019) petang.

Tayangan tersebut memperlihatkan hampir seluruh proses produksi mobil, mulai dari merangkai mesin, sasis, sampai tenaga kerjanya yang rata-rata diisi oleh lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Baca Juga: Kini Jokowi Bakal Punya Cucu Lagi, Lihat Adu Gaya Ibunda Selvi Ananda dan Iriana Saat Momong Jan Ethes, Sama-sama Pakai Jeans dan Bergaya Kasual Ala Ibu-ibu Kekinian

Program ini pun dibuat untuk menjawab beragam hoaks yang mengatakan Esemka itu fiktif.

Dalam program tersebut terlihat rata-rata mobil yang diproduksi berjenis pikap sama dengan yang beberapa bulan lalu Kompas.com lihat saat bertandang ke sana.

Selain perakitan, pabrik Esemka pun memiliki fasilitas tes jalan untuk menguji kendaraan yang selesai diproduksi.

Pada kesempatan tersebut, Manajer Produksi PT Solo Manufaktur Kreasi Dias Iskandar Saputra mengatakan, pabrik Esemka terbagi dalam beberapa bagian untuk proses produksi dan dua perakitan jenis mesin, yakni diesel dan bensin.

"Di pabrik ini kami ada diesel line, gasoline line, monocoque line, lalu nanti yang akan datang itu ada welding dan body painting. Untuk diesel difungsikan merakit mesin diesel 1.8 L, 2.5L, dan 2.7L, untuk yang bensin itu untuk kapasitas 1.2 (liter) dan 1.3 (liter)," ucap Dias.

Baca Juga: Mundur Teratur Tak Mau Bela Galih Ginanjar, Acong Latif Bukan Sosok Sembarangan, Mantan Santri yang Pernah Jadi Tim Pengacara Jokowi

Menurut Dias, dari kapasitas produksi, pabrik Esemka mampu menghasilkan 40 mobil per hari.

Produksi saat ini pun dilakukan pada dua model prototipe, yakni jenis pikap 1.200 cc dan 1.300 cc, dengan kandungan komponen lokal yang diklaim mencapai 60 persen.

Kedua model kendaraan niaga ringan tersebut diketahui bernama Bima yang dulu sudah pernah melakukan uji tipe di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), bahkan sudah mengantongi Surat Uji Tipe (SUT).

Baca Juga: Sindir Halus Para Pejabat Tinggi PLN di Kantor Pusatnya, Jokowi: Bapak, Ibu Semuanya Kan Orang Pintar-pintar, Apa Tidak Dihitung Akan Ada Kejadian?

Tidak hanya itu, pada kesempatan yang sama Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Budhi ikut menjelaskan, untuk Bima 1.2 dan 1.3 nanti akan dipasarkan di pedesaan sebagai kendaraan niaga, bahkan diklaim sudah mengantongi izin produksi massal dan sudah lulus emisi.

"Pengelola investasi kami pihak swasta murni, tapi kami juga mendapat dukungan dari pemerintah, seperti dari segi legalitas dan perizinan. Target ke depan kami ingin menjadi perusahaan yang dapat menjadi wadah bagi lulusan SMK dan universitas politeknik di Indonesia," ucap Budhi.(*)