Find Us On Social Media :

Gugur Sebagai Kusuma Bangsa, Almarhum Brigadir Hedar Diduga Sudah Saling Kenal dengan Pembunuhnya

Sosok Briptu Hedar

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Saat ini, Polri sedang berduka terkait gugurnya Brigadir Polisi Anumerta Hedar di Papua.

Brigadir Hedar diketahui gugur setelah diculik dan disekap oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.

Dikutip GridHot.ID dari ANTARA, Kepala Kepolisian Sektor Ilaga, Kabupaten Puncak, Iptu Menase Sayori menuding Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yambi Mayu Telenggen yang bermarkas di Sinak merupakan pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Polisi Anumerta Hedar di Kampung Usir, sekitar dua kilometer dari Ilaga pada Senin (12/8/2019).

Baca Juga: Gugur Diculik dan Disandera Sasarannya Sendiri, Almarhum Brigadir Hedar Tercatat Pernah Berhasil Putus Suplai Senjata dan Tangkap Panglima KKB Papua

Iptu Sayori mengatakan KKB Yambi Mayu Telenggen baru satu minggu tiba di Ilaga.

Mereka sekedar transit di ibukota Kabupaten Puncak itu dalam perjalanan menuju suatu tempat.

"Kejadian kemarin itu bukan dilakukan oleh kelompok Ilaga. Ini dilakukan oleh kelompok dari Sinak dan Yambi yang masuk ke Ilaga. Ada tempat lain yang mereka harus pergi, bukan di Ilaga," kata Iptu Sayori yang cukup lama bertugas di Ilaga itu.

Baca Juga: Berurai Air Mata, Pelajar SMA di Labuan Batu ini Kisahkan Nasibnya yang Tiba-tiba Dikeluarkan dari Anggota Paskibra, Diduga Diganti Anak Pejabat yang Masuk Tanpa Proses Seleksi

Iptu Sayori mengatakan selama ini komunikasi dengan masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan semua unsur termasuk KKB di wilayah Ilaga terjalin cukup bagus.

Peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir Hedar itu, kataya, sama sekali tidak berkaitan dengan upaya menciptakan teror yang dilakukan KKB menjelang perayaan HUT ke-74 Kemerdekaan RI.

"Tidak ada kaitannya dengan 17 Agustus. Sampai saat ini saya meyakini situasi di Ilaga selalu aman," kata Iptu Sayori.

Baca Juga: Dinikahi Pengusaha Migas Sekaligus Pangeran Keraton Surakarta, Intip Penampakan Rumah Mewah Dokter Reisa yang Cukup Mencuri Perhatian

Iptu Sayori juga mengaku menerima informasi bahwa korban dengan para pelaku saling mengenal.

"Informasi yang kami dapat seperti itu. Sudah hampir dua tahun sejak pindah dari Puncak Jaya ke Polsek Puncak mereka sudah saling kenal antara almarhum dengan TBO (Tenaga Bantuan Operasi) dari kelompok ini," jelas Iptu Sayori.

Ia menambahkan, setelah kejadian pembunuhan terhadap Brigadir Hedar, personel Brimob dan Timsus Polda Papua berkekuatan 20-30 orang sudah diberangkatkan ke Ilaga dari Timika pada Selasa (13/8/2019) pagi.

Baca Juga: Ngeri! Detik-detik Kebakaran Hutan di Palangkaraya Dekati Pemukiman Warga Berhasil Terekam Kamera, Api Berjarak Kurang Dari 50 Meter, Tapi BNPB Tak Bisa Dihubungi, Video Permintaan Tolong Warga Viral di Twitter

Sementara, Kasat Reskim Polres Puncak Jaya sudah berangkat menuju Ilaga untuk melaksanakan olah tempat kejadian perkara (olah TKP).

Kapolda Papua Irjen Polisi Rudolf Rodja menegaskan almarhum Brigadir Polisi Anumerta Hedar sebagai kusuma bangsa saat menjalankan tugas penyidikan.

"Anggota kami gugur saat melaksanakan tugas penyidikan. Pangkatnya dinaikan satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya berpangkat Briptu menjadi Brigadir," kata Irjen Rodja

Baca Juga: Kisah 3 Anggota TNI yang Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa Usai Sadarkan Pengikut Organisai Papua Merdeka, Tanpa Angkat Senjata Sukses Ajak Anak Buah Goliat Tabuni Kembali ke NKRI

Diwartakan Kompas.com, bupati Puncak, Papua, Willem Wandik, mengutuk keras perbuatan kelompok KKB tehadap Brigadir Anumerta Hedar.

Willem Wandik mengatakan, pelaku yang membunuh Brigadir Anumerta Hedar adalah KKB.

Menurutnya, KKB selalu mengganggu di wilayah Pegunungan Tengah mulai dari Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kabupaten Nduga.

"Saya kutuk orang-orang itu, saya tidak mau daerah saya selalu jatuh korban seperti sekarang ini," katanya, Selasa (13/8/2019).

Baca Juga: Sempat 2 Kali Laporkan Istri Soal KDRT, Driver Ojol Ini Ditemukan Tewas Mengenaskan dengan Wajah Penuh Luka

(*)