Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah 3 Anggota TNI yang Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa Usai Sadarkan Pengikut Organisai Papua Merdeka, Tanpa Angkat Senjata Sukses Ajak Anak Buah Goliat Tabuni Kembali ke NKRI

Siti Nur Qasanah - Selasa, 13 Agustus 2019 | 19:05
Panglima Kodam Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring memimpin acara Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada tiga Prajurit Kodim 1714/PJ, di Aula Tony A Rompis Makodam XVII/Cenderawasih, Selasa (13/8/2019).
Pendam XVII/Cenderawasih

Panglima Kodam Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring memimpin acara Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada tiga Prajurit Kodim 1714/PJ, di Aula Tony A Rompis Makodam XVII/Cenderawasih, Selasa (13/8/2019).

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah istilah umum bagi gerakan prokemerdekaan Papua yang mulanya adalah reaksi orang Papua atas sikap pemerintah Indonesia sejak 1963.

Sebagian besar OPM bersenjata bermarkas di Papua, tetapi beberapa orang berlindung di pedalaman dan di perbatasan Papua Nugini.

Dilansir dari Kompas.com, seorang ajudan petinggi OPM menyatakan kesetiaan dan kembali pada NKRI.

Baca Juga: Bongkar Kedok Benny Wenda, Pimpinan OPM yang Dapat Penghargaan Dewan Kota Oxford, KKB Papua: Stop Mengatasnamakan Kami

Dia adalah Telangga Gire (30), seorang ajudan Goliat Tabuni, yang memegang posisi penting di OPM.

"Hari ini (8/06/2019), sekitar 08.15 WIT Telangga Gire menyatakan menyerahkan diri serta berikrar kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo didampingi oleh 25 orang anggota Kodim di Kampung Wurak Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis, 8 Juni 2019 silam.

Selain itu, ada tiga orang lainnya yang mengikuti Telangga yang mengambil keputusan kembali ke NKRI, mereka adalah, Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27).

Baca Juga: Merasa Ditipu Tak Dapat Jabatan Tinggi, Ajudan Tinggi OPM Putuskan Kembali ke NKRI

Mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah munisi cal 7,62.

"Menurut Telangga bahwa senjata tersebut adalah milik polisi yang dirampas pada saat penyerang Polsek Karubaga, Kabupaten Tolikara tahun 2013," kata Aidi.

Source :Kompas.com Warta Kota

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x