Mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah munisi cal 7,62.
"Menurut Telangga bahwa senjata tersebut adalah milik polisi yang dirampas pada saat penyerang Polsek Karubaga, Kabupaten Tolikara tahun 2013," kata Aidi.
Menurutnya, Telangga dan rekan-rekannya merasa tertipu oleh Goliat Tabuni dan kelompoknya bahwa tidak lama lagi Papua akan merdeka dan mereka akan dijanjikan jabatan tinggi.
"Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kelaparan, dan lain-lain," ucap Aidi, menyampaikan apa yang dikatakan Telangga.
Baca Juga: 5 Fakta Ajudan Petinggi OPM Menyerah ke TNI, Hidup di Hutan dan Cuma Bisa Makan Akar Pohon
"Tiap hari hanya makan petatas dan keladi ambil dari kebun warga, sementara pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju dan warga hidup sejahtera," sambungnya.
Kembalinya empat anggota OPM ke NKRI itu rupanya tidak bisa terlepas dari usaha tiga Prajurit Kodim 1714/PJ
Dikutip GridHot.ID dari Warta Kota, Kodam Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring memimpin acara Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada tiga Prajurit Kodim 1714/PJ.
Source | : | Kompas.com,Warta Kota |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar