Find Us On Social Media :

Rusuh Manokwari Diduga Akibat Terprovokasi Unggahan Media Sosial, Siber Bareskrim Polri Bakal Usut Akun Penyebar Konten Provokatif Kerusuhan Papua

Aksi blokade jalan oleh masyarakat Papua di Manokwari, terhadap tindakan rasisme yang terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

Kepolisian berharap warga Papua, baik yang ada di Pulau Papua maupun di penjuru Indonesia dapat menahan diri serta tidak terprovokasi oleh pesan berantai di media sosial yang membentuk opini tertentu.

Baca Juga: Jawab Telpon Permintaan Maaf dari Khofifah Atas Penyebab Kerusuhan di Manokwari, Gubernur Papua Barat: Kami Minta Ibu Gubernur Tindak Lanjuti Tuntutan Massa

"Jangan terprovokasi oleh ulah oknum-oknum tertentu yang memang ingin membuat keruh keadaan," ujar Dedi.

Melansir dari Antara, Dedi mengatakan Polri telah mengerahkan tujuh satuan setingkat kompo (SSK) untuk mengendalikan situasi keamanan di Manokwari, Papua Barat.

Sedangkan TNI menurunkan dua SSK.

Baca Juga: Kerusuhan Pecah di Manokwari, Demonstran Serang Aparat Saat Gelar Pertemuan dengan Perwakilan Massa Aksi

"Dari TNI ada dua SSK, aparat kepolisia ada tujuh SSK yang berusaha semaksismal mungkin untuk melokalisir kejadian di Manokwari," kata Brigjen Dedi, di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

Dedi menyebut Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri saat ini mendalami sejumlah akun media sosial yang menyebarkan konten provokatif pemicu terjadi kerusuhan di Manokwari.

"Jajaran Siber langsung melakukan profiling terhadap konten-konten yang disebarkan akun-akun media sosial yang sifatnya anonymous," katanya.

(*)