Find Us On Social Media :

Tidak Pernah Puas Hingga Hidup Terkesan Penuh Derita, Manusia Ternyata Memiliki Otak yang Dirancang Untuk Terus Mencari Masalah

ilustrasi

Baca Juga: Kena Batunya, Koar-koar Indonesia Negara Miskin Saat Bahas Gojek akan Masuk Malaysia, Shamsubahrin Ajukan Permintaan Maaf Usai Situs dan Instagaramnya Diserbu Hujatan Netizen Indonesia

Kita selalu membandingkan apa yang ada di depan kita dengan konteks terkini.

Yang artinya kita akan selalu menemukan permasalahan dan akhirnya mendefinisikannya menjadi sebuah masalah baru meski aslinya hal tersebut bukan lah hal yang besar.

Ternyata, bagi otak kita, melakukan perbandingan secara relatif itu membutuhkan lebih sedikit energi dibandingkan dengan pengukuran secara absolut.

Baca Juga: Kini Dikabarkan Menikah Siri dengan Sesama Tahanan, Angelina Sondakh Masih Merasa Mendiang Adjie Massaid Selalu Menjaga Dirinya dan Anak-anaknya

Penilaian secara relatif memang bermanfaat terkadang, seperti kita mencari apakah makanan mahal di Solo sama dengan makanan mahal di Jakarta.

Namun akibat perbandingan tersebut kita jadi lebih sulit untuk menghargai sesuatu.

Kita tidak akan pernah menghargai kesuksesan kita sendiri dalam membantu mengurangi masalah yang dulu mereka cemaskan.

Baca Juga: Kesal Hutangnya Tak Segera Dilunasi, Seorang Pria Kirim Karangan Bunga di Resepsi Pernikahan Bertuliskan Kata-kata Tagihan: Bayar Hutang Dulu Sebelum Nikahi Anak Orang

Dari diagnosis kesehatan sampai investasi keuangan, manusia modern harus tetap konsisten saat membuat penilaian-penilaian yang rumit.

Pada dasarnya masalah tidak menghampiri kita, tapi memang otak kita sendiri yang mencerna informasi baru dan mendefinisikannya sebagai masalah.

(*)