Find Us On Social Media :

KPAI vs PB Djarum Makin Panas Diperdebatkan, WHO Pernah Ungkap Perusahaan Rokok Tidak Layak Dukung Acara Olahraga

Audisi PB Djarum tidak akan diadakan lagi tahun depan

Baca Juga: Ajak Piknik Wartawan ke Monas, Susi Pudjiastuti Minta Maaf Bersikap Tengil Selama 4,5 Tahun Jadi Menteri: Mudah-mudahan Kita Bertemu Lagi

Zona panas justru berada di masyarakat yang saling berdebat terkait tuntutan masing-masing pihak.

Ada yang berpendapat kalau brand rokok memang tidak boleh mensponsori atau mendukung ajang olahraga karena tak sesuai dengan konsep utamanya.

Ternyata pendapat tersebut selaras dengan jurnal yang diterbitkan oleh WHO selaku organisasi kesehatan tingkat dunia.

Baca Juga: Jodoh Cerminan Diri, Berawal dari Kenalan di Kelab Malam, Pasangan Suami Istri Ini Tobat dan Hijrah Bareng, Rutinitas Party Kini Berganti Ngaji

Dikutip Gridhot dari Kompas.com dan WHO, ternyata organisasi tersebut telah melarang promosi brand rokok dalam bentuk apapun termasuk sponsor event.

WHO mengatakan, untuk menjual produk yang membunuh setengah dari penggunanya, perusahaan tembakau membutuhkan pemasaran ekstra.

Selain menjual produk secara terang-terangan, banyak perusahaan rokok di dunia menjadi promotor paling manipulatif di dunia.

Baca Juga: Sindir Halus Tabiat Fadli Zon di Hadapan Orangnya Langsung, Komika Kiki Saputri Nyeletuk: Bapak Jangan Memperburuk Citra Bapak yang Udah Buruk

WHO dalam laporan WHO Report on the global tobacco epidemic yang terbit tahun 2013 menyebutkan kalau menjadi sponsor bisa saja mengajak para pesertanya ataupun penontonnya untuk menggunakan rokok.

"Anak muda sangat rentan menjadi pengguna tembakau, dan setelah kecanduan, kemungkinan besar akan menjadi pelanggan tetap (tembakau) selama bertahun-tahun," tulis WHO

WHO menyebutkan kalau iklan rokok dalam wujud apapun dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak muda.