Zona panas justru berada di masyarakat yang saling berdebat terkait tuntutan masing-masing pihak.
Ada yang berpendapat kalau brand rokok memang tidak boleh mensponsori atau mendukung ajang olahraga karena tak sesuai dengan konsep utamanya.
Ternyata pendapat tersebut selaras dengan jurnal yang diterbitkan oleh WHO selaku organisasi kesehatan tingkat dunia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com dan WHO, ternyata organisasi tersebut telah melarang promosi brand rokok dalam bentuk apapun termasuk sponsor event.
WHO mengatakan, untuk menjual produk yang membunuh setengah dari penggunanya, perusahaan tembakau membutuhkan pemasaran ekstra.
Selain menjual produk secara terang-terangan, banyak perusahaan rokok di dunia menjadi promotor paling manipulatif di dunia.
WHO dalam laporan WHO Report on the global tobacco epidemic yang terbit tahun 2013 menyebutkan kalau menjadi sponsor bisa saja mengajak para pesertanya ataupun penontonnya untuk menggunakan rokok.
"Anak muda sangat rentan menjadi pengguna tembakau, dan setelah kecanduan, kemungkinan besar akan menjadi pelanggan tetap (tembakau) selama bertahun-tahun," tulis WHO
WHO menyebutkan kalau iklan rokok dalam wujud apapun dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak muda.