Find Us On Social Media :

19 Tahun Jadi Ajudan Pribadi BJ Habibie, Aiptu Indra Beri Kesaksian Tabiat Sang Teknokrat, Meski Tak Lagi Muda Masih Asyik Diajak Kebut-kebutan

Aiptu Indra (kanan) bersama BJ Habibie berfoto bersama di tempat favorit Habibie dan Ainun di satu kafe Kota Munchen, Jerman.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Indonesia berduka lantaran kehilangan sosok Presiden ketiga RI, BJ Habibie.

Dikutip dari Kompas, BJ Habibie wafat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.

Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal akibat penyakit yang dideritanya.

Baca Juga: Tak Bisa Beliau Terbangkan Hingga Akhir Hayat, Pesawat Impian Habibie, R80 Ternyata Masih dalam Proses Perakitan, Ini Sederet Fakta Kapal Terbang Kebanggaan Indonesia yang Tak Kalah Hebat Dibanding Boeing 777

 

Kepergian BJ Habibie tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan segenap rakyat Indonesia. 

Terlebih, para ajudan BJ Habibie yang selalu setia mendampingi segala aktivitas sang teknokrat. 

Melansir dari Warta Kota, salah satunya yaitu Aiptu Indra (42) yang sudah 19 tahun mendampingi langkah BJ Habibie sejak tahun 1999.

Baca Juga: Pegang Tangan Erat Hingga Cium Kening Habibie, Video Tangis Pilu Presiden Pertama Timor Leste, Xanana Gusmao Saat Jenguk Suami Ainun Viral di Sosial Media

Tak hanya di Indonesia, Aiptu Indra turut mendampingi BJ Habibie saat bertolak ke Munchen, Jerman.

"Kalau ke Jerman bergantian tugasnya. Saya kebetulan driver, ada yang ajudan dari Paspampres 1 orang," ucap Indra saat ditemui di rumah duka BJ Habibie, Jalan Patra Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).

Selain itu, ada satu staf untuk urusan teknologi informasi, dan dua staf untuk keperluan sehari-hari.

Baca Juga: Miliki IQ 200 Mengalahkan Albert Einstein, Inilah Sederet Prestasi dan Penghargaan Bergengsi BJ Habibie yang Diakui Dunia Semasa Hidupnya

Aiptu Indra sendiri mulai dipercaya mendampingi BJ Habibie ke Jerman pada tahun 2010.

Dari delapan kali menemani BJ Habibie di Jerman, perjalanan selama 6 bulan pada Oktober 2018 hingga April 2019 lalu, menjadi kenangan yang tak terlupakan baginya.

Kala itu, BJ Habibie melakukan perjalanan napak tilas ke tempat-tempat favorit yang kerap dikunjunginya bersama sang istri, Ainun.

Baca Juga: Kehilangan 2 Wanita Hebat dalam Hidupnya di Tahun yang Sama, SBY Berlinang Air Mata Katakan Harapannya Terhadap Mendiang Ibunda dan Istri Tercinta

Deretan restoran dan kafe di Kota Munchen tak pernah luput dikunjungi BJ Habibie saat tinggal di Jerman.

"Kalau beliau ke sana kan rutinitas ya, memang sudah rumah sendiri di Munchen dan Kakerbeck. Kebanyakan sih aktivitasnya jalan saja. Banyak tempat favorit beliau. Apalagi di Munchen, restoran, lalu kafe," katanya.

Sembari menunggu makanan yang dipesan datang, BJ Habibie pun bercerita tentang masa-masa saat bersama Ainun.

Baca Juga: Keberatan Dengan Pernyataan Prabowo Soal Sikap Politik Ani Yudhoyono, SBY: Ini Hari Ujian Buat Saya, Tidak Elok Untuk Disampaikan

"Setiap jalan selalu mengingatkan. 'Ndra, dulu sering Eyang sama Bu Ainun di sini'. Sering napak tilas lah gitu. Iya selalu ingat kegiatan yang dilakukannya dulu sama Ibu," katanya.

Menurut Indra, bisa duduk bersebelahan dengan mantan orang nomor satu di Indonesia membuatnya bangga.

Terlebih lagi, tak ada batasan antara BJ Habibie dan para ajudannya.

Baca Juga: Dikenal Sederhana Meski Bergelimang Kuasa, BJ Habibie Jadi Pendukung Potong Tangan Koruptor di Aceh Semasa Hidupnya, Ini Kisahnya

"Kalau di Jerman kan kami satu atap, jadi ke mana-mana bareng. Kadang saya berfoto sama Eyang sambil nunggu makanan."

"'Mohon izin Eyang, mau foto untuk lapor ke Istri'. Kata Eyang, 'Iya ayo, sampaikan maaf ya ke istri mu'. Enggak ada batasan kalau ngobrol, dekat sekali dengan beliau."

"Saya bangga dan nyaman bertugas bersama Eyang," tuturnya.

Baca Juga: Prabowo Ungkit Pilihan Politik Ani Yudhoyono, Seketika Gestur dan Tangan SBY Bersedekap

Masih jelas terekam diingatannya, kala harus menyetir mobil di tengah salju tebal kota Munchen.

Aiptu Indra pun harus menahan diri untuk memacu kendaraan Mercedes Benz S400 Hybrid demi menjaga keselamatan BJ Habibie.

"Salju tebal banget mas, padahal di lajur kiri buat nyalip itu kosong. Tapi saya ya enggak berani. Jadi saya ikutin bekas ban mobil orang lain saja, biar aman. Perjalanan 400 km kecepatan mobil hanya 20 km/jam. Biasanya bisa sampai 3-4 jam, ini 6 jam," ucapnya.

Baca Juga: Tak Tahu Malu Nyolong Ikan di Laut Indonesia, Kapal Malaysia Dibekuk Tim Bentukan Susi Pudjiastuti, Tepat di Saat-saat Terakhir Masa Jabatannya Sebagai Menteri

Ia pun pernah memacu kendaraannya dengan kecepatan maksimum saat BJ Habibie hendak pergi ke bank dari Munchen menuju kota lain.

"Bank tutup jam 1 siang, posisi masih di jalan dan 10 menit lagi tutup. Terpaksa saya gas kencang di tol. Alhamdulillah sampai selamat dan tepat waktu.

"Habis itu saya minta maaf sama Eyang, tapi beliau bilang, 'bagus kamu ndra, kalau enggak begitu kita telat', begitu katanya," ungkap Indra.

 

(*)